Sejumlah Pegiat Keaksaraan dan Literasi Masyarakat Terima Penghargaan dari Kemendikbudristek

9 September 2022, 09:55 WIB
Suasana Sejumlah Pegiat Keaksaraan dan Literasi Masyarakat menerima Penghargaan dari Kemendikbudristek /Kemendikbudristek /

PORTAL PAPUA - Setiap tahun presentase penduduk buta aksara di tanah air terus menurun secara signifikan

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril mengatakan program dan layanan pendidikan keaksaraan yang membantu menurunkan penduduk Indonesia buta huruf.

Lanjut dia, baik dari dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten/kota serta swadaya masyarakat.

“Mengacu pada hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2021, angka buta aksara di Indonesia tinggal 1,56 persen atau 2,7 juta orang," kata Iwan di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 8 September 2022.

Baca Juga: Dorong Percepatan Peresmian Provinsi Papua Tengah, Ini yang Dilakukan Satgas DOB

Dari data itu, lanjut dia, jika dibandingkan dengan data buta aksara pada 2020 lalu, angka buta aksara 1,71 persen atau sekitar 2,9 juta orang.

Iwan menyampaikan hal itu disela-sela peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional Tahun 2022, di Kuta Mandalika, Lombok Tengah, Kamis kemarin.

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemangku kepentingan di bidang literasi, Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada pegiat pendidikan keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat (TBM)

Selanjutnya, publikasi foto dan video keaksaraan serta literasi, serta tulisan praktik baik literasi masyarakat.

Baca Juga: Pemprov Papua Luncurkan Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah

Para pegiat keaksaraan yang menerima anugerah pegiat pendidikan keaksaraan adalah Fatmawati Arisudin dari Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat; I Wayan Pasek Sujena dari Kabupaten Karangasem, Bali; dan Ida Mualina dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kemendikbudristek juga memberikan apresiasi kepada Taman Bacaan Masyarakat Kreatif Rekreatif. Penerimanya adalah TBM Rumah Lentera dari Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat; Rumah Baca Sahabatku dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur; dan TBM Tunas Ilmu dari Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kemudian untuk pegiat keaksaraan kategori publikasi foto keaksaraan diberikan kepada Priyo Prasetyo Sigid dari Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah; Andi Rafly dari Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan; dan Jumardi dari Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Lalu kategori publikasi video keaksaraan, penghargaannya diberikan kepada SKB Barito Kuala dari Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Kantongi Ganja, Polisi Tangkap Pelaku SK dan EH di Wamena Papua

Kategori video literasi masyarakat, penghargan diberikan kepada Indra Maulana dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Baiq Keisha Ratu dari Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat; dan Saujana Documentary dari Kab Bandung, Jawa Barat.

Apresiasi Foto Literasi Masyarakat diberikan kepada Nita Juniarti dari Aceh Barat Daya, Aceh dan Hanifah Syahidah dari Kota Bogor, Jawa Barat.

Apresiasi menulis praktik baik literasi masyarakat diberikan kepada Sidiq Nulhaq dari Kabupaten Lebak, Banten; Redemtus De Sales Ukat dari Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur; dan Ketfiyah dari Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.

Selain itu, Kemendikbudristek juga memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang memiliki komitmen serta peduli terhadap isu keaksaraan dan literasi melalui langkah strategis dan kebijakan inovatif.

Baca Juga: Setelah Ditangkap, KPK Terbangkan Bupati Mimika ke Jakarta untuk Jalani Pemeriksaan

Penerimanya, untuk Anugerah Aksara Utama diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah dan Anugerah Aksara Pratama diberikan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Poliwali Mandar, Sulawesi Barat.

Salah satu penerima penghargaan, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri. Ia berkomitmen bakal aktif dan spesifik menuntaskan buta aksara di daerahnya.

Menurutnya, sejumlah program strategis akan dilaksanakan untuk mengurangi buta aksara di Kabupaten Lombok Tengah

Program strategis yang dirancangkan dimulai dari proses perencanaan dan penganggaran serta melibatkan lintas sektoral.

Baca Juga: Sudah Ikut Latihan Bersama Persipura, Ini yang Diungkapkan Mario Fabio Londok

“Rata-rata penduduk buta aksara yang dibelajarkan di Lombok Tengah per tahun sebanyak 3.531 orang. Segala ikhtiar akan terus kita lakukan,"kata Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri

"Hari Aksara Internasional juga bisa kita maknai sebagai sebuah simbol dalam mengutuk kebodohan dalam berpikir,”ujarnya.

Dia mengatakan pihaknya akan senantiasa bertekad disertai ikhtiar melalui berbagai macam intervensi kebijakan untuk secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut, tentu saja linier dengan kebijakan yang secara langsung mendorong tumbuhnya masyarakat yang melek aksara dan akrab dengan dunia literasi,”tambah dia.***

Editor: Musa Abubar

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler