PORTAL PAPUA- Sekitar tahun 2022 para Waria dan pekerja sex komersil (PSK) di Jayapura tidak lagi bisa mengunakan Kartu Papua Sehat (KPS) untuk mengambil obat rutin bulanan yang bernama ARV (obat yang digunakan untuk mengobati infeksi Human Immunodeficiency Virus/HIV), perubahan ini terjadi karena banyak hal terjadi di Provinsi Papua, namun pihak Puskesmas memberikan informasi kepada penguna KPS, segera berpindah ke program Jaminan Kesehatan Nasional atau BPJS Kesehatan
Ketua Komunitas Rojali, Lolita Meri Peres, mengatakan sempat memikirkan beratnya pembayaran iuran bulanan BPJS Kesehatan.
“Sebelum ini sudah di arahkan anggota kami untuk mengunakan BPJS Kesehatan untuk ambil obat ARV, sempat memikirkan beratnya iuran bulanan BPJS kesehatan, karena penghasilan dari kami ini tidak menentu, anggota komunitas kami ini pekerja salon, pekerja di warung, di kios, sepertinya tidak mungkin,”Katanya.
Komisi Penangulangan AIDS (KPA), Kota Jayapura Pendamping Populasi Umum, Martha Simatauw Baunik, melakukan upaya untuk mendapatkan BPJS Kesehatan gratis untuk komunitas Rojali Jayapura.
“Sebagai pendamping sudah mengumpulkan informasi, jalan keluarnya mendatangi dinas sosial dengan membawa berkas yang di perlukan salah satunya surat keterangan tidak mampu, menjadi peserta PBI JK, berkas singkron dan jelas, lalu dinas sosial memberikan surat pengantar untuk di bawa ke BPJS Kesehatan,”Jelasnya, Jumat (28/6/2024)
Setelah itu Komunitas Rojali, melalui Lolita Meri Peres, mensyukuri bahwa anggotanya sudah bisa mengunakan BPJS Kesehatan.
“Syukurlah anggota kami satu persatu anggota kami punya BPJS Kesehatan, tidak lagi kesulitan mendapat ARV, obat ini tidak boleh putus diminum, terimakasih di Papua selalu tersedia,” Syukurnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura Deny Jermy Eka Putra Mase, S.KM,MM, menuturkan pajak juga mendanai fasilitas kesehatan.
“Memang sebagian dari gotong royong masyarakat Indonesia, namun hasil dari pembayaran pajak juga mendanai berbagai pelayanan seperti fasilitas kesehatan atau Puskesmas,” Tuturnya.
Di sisi lain kehidupan pendidikan Kota Jayapura, nampak mengalami perubahan sejak adanya program dana BOS yang langsung di kucurkan ke SLB Negri 1 Jayapura dari awal program tahun 2005, banyak siswa SLB ini mendapatkan beasiswa, menerima siswa titipan dari Kabupaten Jayapura, dan menorehkan prestasi membangakan mewakili Provinsi Papua berlaga di tingkat nasional.
Kepala Sekolah SLB Negeri 1 Jayapura, Kamino, menjelaskan dana BOS memberikan peluang prestasi bagi anak didiknya.
“Banyak anak SLB Negeri 1 ini banyak yang berprestasi baik di jalur pendidikan maupun di non akademik, non akademik biasanya di bidang olahraga, bidang seni, dan ketrampilan. Untuk pembiayaan dari dana BOS reguler, dari kementrian pendidikan ristek, di berikan berdasarkan jumlah anak,” Jelasnya.
Kamino memaparkan menambahkan beberapa prestasi yang sudah di raih siswa SLB Negri 1 Jayaputa di FLS2N dan LKSN.
“Prestasinya, ada 3 lomba yang di adakan setiap tahun itu, ajang kompetisi seni yang diadakan di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (FLS2N), lomba seni nasional, olympiade siswa nasional, lomba ketrampilan siswa nasional (LKSN) , LKSN mendapat 3 juara yaitu pantomim, baca puisi, akan mewakili Papua di Bogor di bulan September 2024,”Paparnya.
Di tingkat Provinsi SLB Negri 1 Jayapura mampu meraih 7 kejuaraan yang akan mewakili Papua ungkap Kamino
“Dari 9 jenis lomba SLB Negri 1 bisa memperoleh 7 kejuaraan, lomba merangkai bungga, lomba tata busana, lomba membatik, lomba hantaran, lomba IT, lomba kecantikan, kreasi barang bekas, setelah tingkat Provinsi, akan mewakili lagi di tingkat nasional, akan di laksanakan di bulan Juli 2024 rencananya di Lampung,”Ungkapnya.
Kemudian Kamino menambahkan bidang olahraga SLB Negri 1 Jayapura mendapat satu kejuaraan.
“Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) kita dapat satu kejuaraan yaitu Boci akan dilaksanakan di Kalimantan timur, hanya tepatnya menungu informasi selanjutnya, pada bulan Juli, 2024,”
Seluruh prestasi anak tidak lepas dari penelusuran minat bakat Bapa ibu Guru SLB Negri 1 Jayapura.
“Ketrampilan dan seni ini diperoleh dari pelatihan di intrakurikuler dan extra kurikuler, yang di terapkan oleh Bapa ibu guru, jam pengetahuan, untuk ketrampilan 26 jam untuk ketrampilan, sesuai minat bakat anak di arahkan,”Tukas Kamino.
Kepala Seksi Kerja Sama Dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Papua, Papua barat, Maluku, Riicky F. Argamaya,
“Fungsi kami menghimpun penerimaan negara melalui pajak, sedangkan uang pajak itu sendiri langsung disetorkan ke kas negara. setelah uang terkumpul kemudian disalurkan ke masing-masing unit kementerian lainnya untuk digunakan dan dipertanggung jawabkan oleh masing-masing kementerian,”Tutupnya.
Dari seluruh penelusuran pajak yang di bayarkan oleh masyarakat Papua akan kembali bisa di gunakan sesuai kebutuhan masyarakat kembali, dengan mengunakan fasilitas yang di sediakan oleh Negara. (Fransisca)