Catatan Theo Hesegem Saat Pemilu 14 Februari 2024, Ternyata Ada Kejadian yang Serius

11 Maret 2024, 07:39 WIB
Ilustrasi Pemilu 2024 di Kabupaten Sikka. /Kolase Foto FLORESTERKINI.com/Ade Riberu/Pixabay

PORTAL PAPUA  - Sistem Pesta Demokrasi di Kabupaten Jayawijaya Dapat Dipertanyakan, Oleh : Theo Hesegem.

???????????????????? ???????????????????????????????????? ???????? ???????????????????????????????????? ????????????????????????????????????????, ???????? ???????????????? ???????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????????????????????? ????????????????????, ???????????????????????? ???????????????????? ???????????????????? ???????????????????? ???????????????????????? ???????? ????????????. ???????????????????????? ???????????????????????????????? ????????????????????????.

Kemarin Tanggal 14 Februari 2024, saya datang ke beberapa TPS, di Distrik Wamena Kota, Distrik Wouma, dan Distrik Hubikiak disetiap TPS masyarakat menunggu kotak Suara, hingga sampai memakan waktu pada siang hari.

Sedangkan kami ketahui bahwa, kotak suara harus sampai di TPS sebelum satu minggu atau sebelum pelaksanan pesta demokrasi yang dimaksud, sehingga persiapan di TPS sudah matang dan pemilih tinggal melakukan pencoplosan, Namun mekanisme pembagian logistik tidak seperti yang diharapkan.

Logistik mulai dibagikan hari ( ha ) tanggal 14 Februari 2024, sedangkan kita ketahui bahwa logistik seharusnya, tiba di TPS bisa sekitar tanggal 11-13 Februari 2024, atau sebelum satu minggu. Sehingga di setiap TPS Ssudah mempersiapkan segalah kebutuhan yang diperlukan untuk mensukseskan pesta demokrasi yang baik.

Ketika saya pantau di TPS banyak masyarakat yang bertanya-tanya bapak disini TPSnya di mana, ada seorang perempuan warga Non Papua, mempertanyakan saya di jalan Sosial, ketika saya keluar dari rumah saya. Dia mengatakan begini Bapak disini TPS 6 dimana kah ? Saya sampaikan aduh ibu minta maaf saya tidak tau, setelah itu saya pergi dan mereka berusaha mencari TPS Nomor 6 di Jalan sosial.

Ibu ini bertanya, dengan hati yang tulus ia ingin, mengikuti pesta demokrasi yang ????????????????, ????????????????????, ???????????????????? bahwa sesungguhnya demokrasi itu bagian yang harus di wujudkan, namun karena ketidak tauan TPSnya maka ia stengah mati mencari-cari TPS nomor 6 yang terletak di jalan Sosial Distrik Wamena kota.

Saya melihat beberapa TPS sudah datang dari pagi untuk hendak melakukan pecoplosan, atau menyampaikan hak suaranya, namun mereka harus tunggu hingga sampai memakan waktu yang cukup, karena logistiknya tidak sampai ke TPS sekalipun pada tanggal 14 Februari 2024 adalah hari h min 1, menurut saya tanggal 14 Februari 2024, bukan waktu atau giliran pembagian logistik, pembagian logistik dapat dilakukan sebelum hari ( ha).

KPU Kabupaten Jayawijaya, melakukan pembagian logistik sangat terlambat, disetiap Distrik, sehingga setiap distrik, membagikan logistik juga, dilakukan pada hati ( ha ) 14 Februari 2024. pembagian itupun dilakukan hingga sampai jam siang hingga kotak suara tiba disetiap TPS sekitar jam 14-15 Wit.

Justru salah satu Desa Distrik Hubikiak, kampung Musiaima II Kabupaten Jayawijaya, di 4 TPS tidak melakukan hak pilihnya, karena menurut KPU Kabupaten Jayawijaya, kotak suaranya, telah hilang, sehingga pemilih datang di TPS masing-masing namun mereka pulang kembali ke tempat tinggal mereka.

Karena kota suaranya dianggap hilang, sehingga pada tanggal 13 Februari 2024 terjadi keributan di KPU Kabupaten Jayawijaya, kantor yang terletak di jalan SD percobaan itu.

Menurut cerita yang saya terima ketika saya tiba di Lokasi TPS kampung Musiaima II pemilih disana dapat mengatakan bahwa, pada malam itu kami sudah keributan di kantor KPU, terkait kotak suara yang menurut KPU hilang. Dan pada malam itu kami sepakat bahwa kalau memang Distrik Hubikiak, satu kampung hilang kotak suaranya, untuk beberapa kampung ditiadakan saja, namun menurut KPU untuk Kampung Musiaima II akan melakukan pemilihan ulang, sehingga kami bersepakat di desa lain bisa lakukan pemilihan.

Saya sempat berduskusi dengan beberapa anggota Intelijen di depan Kantor Distrik Hubikiak yang terletak jalan Wamena Kurulu di Hom-hom. Dalam diskusi itu saya sempat sampaikan bahwa pada hari ini, bukan hari untuk mengadakan pembagian Logistik hari ini tanggal 14 Februari 2024 jadwal pemilihan bukan sibuk membagikan logistik disetiap TPS, dan menurut saya ini langka kemunduran demokrasi.

Kalau kita nelakukan pembagian logistik kotak pemilihan pada hari ini, saya punya dugaan masyarakat tidak akan memilih secara berdemokrasi yang baik, jujur dan adil, tetapi akan terjadi banyak manipulasi pencoplosan, penipuan, pembohongan dan kecurangan, dan kita ada di dunia itu.

Saya rasa aneh, giliran KPU Kabupaten Jayawijaya, pada tahun 2024, mereka sangat sibuk dengan pembagian logistik, pesta Demokrasi, sedangkan pada tanggal yang dimaksud hari tenang, sehingga masing-masing pemilih datang melakukan pencoplosan di TPS, Masing-masing bukan pemilih datang jemput kotak suara pada hari ( h ), seharusnya kotak suara sudah disiapkan di TPS masing-masing jauh sebelumnya

Pagi tanggal 15 Februari 2024, ada yang menelpon saya, terkait dengan pesta Demokrasi, menurutnya, pesta Demokrasi yang dilaksanakan di Kabupaten Jayawijaya, sepertinya terburu-buru tanpa mempersiapkan dengan matang, agar pesta demokrasinya berjalan dengan Aman,lancar, tertip dan jujur.

Iya terima kasih atas informasinya, memang saya sudah putar dibeberapa distrik dan beberapa TPS, dan masyarakat sempat sampaikan ada kotak suara yang hilang. Saya sampaikan begini, kalau ada kotak suara yang dicuri atau hilang begitu saja itu pekerjaan orang mabuk dan gila karena mungkin dia tidak normal dan tidak mengerti serta memahami apa itu pesta demokrasi yang Jujur, Adil dan tertip.

Sedangkan kami Forum Pemberntasan Miras,Narkoba,Ganja, Provinsi Papua Pegunungan, telah mengajak dalam pesta Demokrasi 2024, dapat dilaksanakan tanpa miras, narkoba, ganja, dan Zat-zat adiktif lainnya.Ini artinya supaya pesta Demokrasi dapat berjalan dengan baik tanpa diganggu oleh Orang mabuk, ini atas inisiatif kami sebagai orang-orang yang peduli kemanusiaan sedangkan kami tidak terlibat langsung pada pesta demokrasi itu.

Menurut saya kalau ada yang mencuri atau menyembunyikan kotak suara, adalah mematikan Pesta Demokrasi dan tidak bisa memberikan contoh yang baik, kepada masyarakat, agar masyarakat sebagai pemilih bisa dapat melaksanakan demokrasi dengan baik sesuai dengan hak memilih mereka, apa bila kotak suaranya di hilangkan berarti hak pemilih telah dicabut dan dimatikan. dan apa bila ada yang terlibat menghilangkan kotak suara, saya ibatkan sama dengan orang mabuk dan orang yang belum memahami pesta demokrasi yang benar. (Penulis adalah Pembela Hak Asasi Manusi di Papua Pegunungan)

Editor: Eveerth Joumilena

Terkini

Terpopuler