Tanggapi Video Ancaman Menembak Pilot, Amnesty International Indonesia Desak Segera Bebaskan Pilot Susi Air

- 31 Mei 2023, 11:30 WIB
Pilot Philip berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Pilot Philip berkebangsaan Selandia Baru yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. /HO-Dokumen Pribadi/ANTARA

PORTAL PAPUA   - Menanggapi beredarnya video berisi penuturan pilot Susi Air korban penyanderaan yang menyatakan bahwa ia diancam akan ditembak oleh kelompok pimpinan Egianus Kogoya jika permintaan kelompok tersebut tak dipenuhi, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan, bahwa pihaknya  mengecam penyanderaan dan perlakuan terhadap pilot Susi Air.

Para pihak yang bertikai harus menghormati prinsip hak asasi manusia dan menahan diri untuk tidak melakukan serangan terhadap warga sipil dan mengutamakan keselamatan warga sipil yang tidak bersalah.”

“Ancaman pembunuhan terhadap pilot Philip Mark Mehrtens, bahkan penyanderaannya sendiri yang berlangsung selama berbulan-bulan, tidak bisa dibenarkan dan menimbulkan penderitaan pada individu yang tidak bersalah.

“Kami kembali mengingatkan bahwa penyanderaan warga sipil melanggar prinsip-prinsip hak asasi manusia yang mendasar, termasuk hak atas kehidupan, keselamatan, rasa aman, dan kebebasan individu.

“Kami juga menyerukan agar kelompok penyandera dan pihak-pihak yang mengupayakan pembebasan pilot agar dia segera dibebaskan dan selalu memprioritaskan keselamatan warga sipil yang tidak terlibat dalam pertikaian.”

Latar belakang

Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Phillip Mark Mehrtens, disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.

Berdasarkan rekaman video yang dipublikasikan pada 26 Mei 2023 dan diterima Amnesty International Indonesia, Mehrtens diapit oleh para anggota TPNPB-OPM yang mengacungkan senjata api.

Sambil memegang bendera Bintang Kejora, Mehrtens mengatakan dalam Bahasa Indonesia bahwa kelompok OPM menginginkan negara-negara selain Indonesia untuk terlibat dalam dialog tentang kemerdekaan Papua. Jika pembicaraan itu tidak terlaksana dalam dua bulan ke depan, dia akan ditembak.

Mehrtens lalu mengulangi pesan tersebut dalam Bahasa Inggris. Lalu pihak TPNPB-OPM mengulangi ancaman menembak Mehrtens bila dialog tersebut tidak terwujud dalam dua bulan ke depan.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: amnesty.id


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x