Sebelumnya, Bjorka diduga melakukan serangan peretasan terhadap data-data milik instansi Pemerintah.
Namun, Irjen Pol. Dedi Prasetyo justru mengungkapkan, hingga kini Polri masih menunggu laporan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Menurutnya, laporan terkait kebocoran data itu belum sampai di Polri.
“Sampai dengan hari ini belum ada laporan ke Bareskrim,” ujar Dedi Prasetyo seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Kendati demikian, dalam menghadapi serangan Bjorka, Polri telah bergabung dengan tim khusus yang dibentuk oleh Pemerintah.
Tim khusus tersebut dibentuk saat rapat internal yang dipimpin secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Rapat internal itu diadakan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin 12 September 2022.
Kepala BSSN Hinsa Siburian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate juga hadir dalam rapat.
Rapat internal tersebut digelar untuk membahas isu peretasan data dan dokumen negara yang dilakukan oleh hacker Bjorka.
(Fian Prahesti)***