Network
PORTAL PAPUA-Dalam jumpa pers, CEO Regional PT BRI (Persero) Bali Nusra Rudy Andimono mengungkapkan bahwa terdapat 30 juta unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) belum tersentuh.
Pada acara “Jumpa UKM Muda Bali, Sosialisasi Ultra Mikro oleh Gde Sumarjaya Linggih” di Denpasar Bali, beliau menyampaikan bahwa sebagai salah satu agen pembangunan, BRI merasa bertanggung jawab terhadap UMKM di tanah air. Dengan harapan UMKM bisa naik kelas.
Baca Juga: TPNP-OPM Ultimatum Non-OAP Keluar dari Daerah Konflik, TNI-Polri Optimalkan Pengamanan
“Kami sebagai salah satu agen pembangunan pemberdayaan UMKM, bertanggung jawab agar UMKM bisa naik kelas. Mulai dari skala ultramikro yang akan kita naikkan menjadi mikro dan selanjutnya menjadi retail dan mudah-mudahan ada yang bisa menjadi korporasi. Pengusaha harus naik kelas,” ungkap Rudy dalam acara itu, Sabtu (5/6).
Baca Juga: Kabar Gembira, Seluruh Guru Honorer Bisa Ikut PPPK 2021, Begini Penjelasan Terkini Panselnas CASN
Dalam acara tersebut, Wakil Ketua Komisi VI DPR Sumarjaya Linggih menyampaikan bahwa ada enam stimulus dari anggaran yang akan diberikan kepada UMKM, yaitu melalui subsidi bunga UMKM; bantuan produksi di usaha mikro; subsidi imbal jasa penjaminan atau IJP; penempatan dana pada bank umum; dalam bentuk insentif pajak dan restrukturisasi kredit.
Beliau mengharapkan bahwa dengan diadakannya acara tersebut mampu mempererat hubungan antara beberapa instansi guna memperbaiki roda perekonomian yang sedang down.
Baca Juga: Kemenag Gandeng 6 Universitas Untuk Program 'Kita Cinta Papua'
“Agar tercipta ekosistem kondusif dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh pelaku mikro dan ultramikro. Ini harus simultan antara kesehatan dan juga ekonominya. UMKM diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sedang terpuruk ini,” tutupnya.
