Mantan Teroris Sebut Penyerangan ZA Ke Mabes Polri Untuk Mati Syahid

6 April 2021, 20:43 WIB
Ilustrasi polisi amankan terduga teroris. /Dok. PMJ News.

 

PORTAL PAPUA-Mantan teroris sekaligus eks anggota kepolisisan, Sofyan tsauri mengungkap tujuan utama ZA menyerang Mabes Polri bukanlah untuk menang, melainkan mencari cara untuk mati syahid. Hal ini disampaikan Tsauri  saat menghadiri acara Deddy Corbuzier Podcast yang tayang pada Selasa, (6/4).

"ZA yakin, percaya saya, dia tahu dia tidak akan bisa menandingi polisi yang bersenjata api. Itulah ada istilahnya istismata atau ijtihadiyah dan memang mereka mencari operasi syahid," ucap Tsauri.

Baca Juga: Jelang Pertandingan Real Madrid dan Liverpool Simak Prediksi dari Rafael Benitez Berikut

Tsauri menjelaskan tentang aksi yang dilakukan oleh ZA adalah perbuatan untuk mencapai apa yang diyakininya sebagai kebenaran dan mulia.

"Dia sudah tahu dia bakal mati gitu, matinya bukan karena frustasi ingin bunuh diri langsung lompat gitu engga, dia ingin karena ideologi dan paham bahwa mati syahid, ditembak oleh yang dianggapnya sebagai anshor thogut (pembela thogut) itu mulia bagi mereka," kata Tsauri.

Pada kesempatan tersebut Tsauri juga menjelaskan tentang jenis senjata yang digunakan ZA. Menurutnya Senjata  yang diketahui berjenis air gun itu diduga telah dimodifikasi oleh ZA sebelum melangsungkan aksinya.

Baca Juga: Nisa Sabyan Muncul Di Medsos Usai Diterpa Kasus Perselingkuhan

"Senjata itu sudah dimodifikasi," ucapnya lagi

 Sofyan tsaur bahkan dapat mengidentifikasi bahwa senjata yang dibawa terduga teroris ZA saat beraksi adalah tipe M84 Beretta.

Hal itu diketahui  Sofyan tsaur karena penjual dari Senjata yang dimaksud tak lain adalah muridnya sendiri.

"Jadi senjata itu adalah jenis M84 Beretta, kebetulan saya mengenal sekali dan bahkan dia murid saya, yang menjual senjata itu dan saya punya transaksinya," ujar  Sofyan tsaur.

Lebih jauh lagi, dirinya membeberkan bahwa terduga teroris ZA telah membeli senjata air gun M84 Beretta sejak pertengahan Februari 2021.

Artinya, jika dirunut ke waktu penyerangan, maka ada jeda kurang lebih 1,5 bulan untuk terduga teroris ZA berlatih dan melakukan persiapan.

Baca Juga: Nagita Slavina Cuekin Ayu Ting Ting Saat Bertemu Di Pernikahan Atta Dan Aurel.

"Itu senjatadibeli oleh ZA tanggal 17 Februari 2021. Jadi dia ada waktu 1,5 bulan untuk mempersiapkan itu, latihannya," tuturnya.

Mantan anggota kepolisian ini juga mengatakan bila senjata milik terduga teroris ZA telah dimodifikasi sehingga memiliki feet per second (FPS) yang jauh lebih besar dari air gun biasa.

"Senjata itu M84 dengan kaliber 4,5 dan itu sudah dimodifikasi sampai 900 FPS," ucapnya.

Karena sudah dimodifikasi,  Sofyan tsaur menegaskan bahwa senjata itu bisa membunuh manusia jika ditembakkan dari jarak tertentu.

Baca Juga: Istri Penyanyi Religi Opick Akhirnya Hamil Setelah Menunggu 3 Tahun

"Itu jarak satu dua meter kena kepala bisa mati, tembus dan sudah terbukti, ada beberapa kasus memang mati kalau kena dari jarak satu hingga dua meter," tuturnya.

"Tapi jarak tiga atau lima meter nggak mati," tutup Tsauri.

 

Sumber Pikiran Rakyat Bekasi

Editor Atakey

 

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler