Secara Terang-terangan Adik Prabowo Nilai Kebijakan Susi Pudjiastuti Keliru Larang Ekspor Lobster

4 Desember 2020, 21:46 WIB
Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. /Antara/

PORTAL PAPUA-Hashim Djojohdikusumo yang juga merupakan adik dari Prabowo Subianto mengungkapkan dirinya tidak menyetujui larangan budidaya lobster  yang diungkapkan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang dijaabt oleh Susi Pudjiastuti.

"Maaf ya, menurut saya menteri lama sangat-sangat keliru. Masa kami dilarang ekspor, dilarang budidaya lobster?" kata Hashim dalam konferensi pers di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara, pada Jumat 4 Desember 2020, dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dalam Antara.

Dia menuturkan bahwa dirinya dan masyarakat menilai bahwa Indonesia memiliki potensi menjadi adikuasa produk kelautan.

Baca Juga: Tanggapi Pesan Prabowo Soal Edhy, Refly Harun Sebut, Sayangnya Prabowo Keep Silent

 “Kita harusnya yang besar, bukan Vietnam. Maka kebijakan menteri lama sangat keliru. Susi keliru menurut saya," tambahnya.

Dia menuturkan bahwa kebijakan melarang budidaya lobster telah membuat pengusaha budidaya lobster  Indonesia menutup perusahaanya.

"Usaha budidaya lobster nelayan miskin ini ditutup. Di Jawa Barat, Jawa Timur, di mana-mana, di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat," tuturnya.

"Dengan kata lain, saya sangat setuju ekspor lobster," kata Hashim.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Refly Harun di Twitter, Ferdinand Hutahaean Sebut Hukum Bicara Berdasarkan Perasaan

Dia mengungkapkan PT Bima Sakti Mutiara (BSM), perusahaan yang saat ini dipimpin oleh putrinya, Rahayu Saraswati, telah melakukan bisnis tersebut lebh dari 34 tahun (sejak 1986).

Dan dirinya tidak pernah menginginkan untuk memonopoli kegiatan bisnisnya tersebut.

"Lima tahun yang lalu, bisnis mutiara itu sedang mulai mengalami mandek. Kami merugi terus, terus terang saja. Kami memiliki 214 karyawan di Nusa Tenggara Barat. Timbul ide lima tahun lalu untuk mengajukan diversifikasi di luar mutiara," ucapnya

Dia pun menuturkan dia sempat bertemu dengan mantanMenteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan memberikan saran agar ekspor benih lobster dibuka seluas-luasnya supaya tidak terjadi monopoli.

Baca Juga: Tak Terima Vonis Positif Covid-19, Keluarga Dokter di NTT Adukan Rumah Sakit Ke DPRD

"Saya sudah wanti-wanti, saya pesan ke dia, Ed, jangan ada monopoli. Kalau saya kamu, saya kasih 100 izin ekspor. Dia bilang, pak Hashim, saya kira 50. Saya bilang tidak, Ed seratus saja. Dan ternyata dia ikuti saya, 61 izin dia kasih, melebihi 50," kata Hashim.***

 

Editor: Paul

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler