Komnas HAM Papua Kembali Menerima Pengaduan, dari Forum Komunikasi Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus

- 25 Januari 2024, 16:41 WIB
Pihak Komnas HAM RI perwakilan Papua yang di ketuai oleh Frits B Ramandey,S.Sos.,M.H ketika menerima pengaduan dari  Forum Komunikasi Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Dalam dan Luar Negeri, Kamis 25 Januari 2024 (Portal Papua) Silas Ramandey
Pihak Komnas HAM RI perwakilan Papua yang di ketuai oleh Frits B Ramandey,S.Sos.,M.H ketika menerima pengaduan dari Forum Komunikasi Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Dalam dan Luar Negeri, Kamis 25 Januari 2024 (Portal Papua) Silas Ramandey /

 

PORTAL PAPUA - Terkait 17 mahasiswa asal Papua yang menimba ilmu di Amerika Serikat yang akan di pulangkan kembali karena tidak membayar tungakan oleh Pemerintah Provinsi Papua yang berasal dari dana Otsus.

Membuat forum komunikasi mahasiswa penerima beasiswa otsus dalam dan luar negeri yang diketuai oleh Jhon Reba kembali lakukan pengaduan ke kantor Komnas HAM RI perwakilan Papua.

Dengan membawa data -data pelengkap yang mana mereka diterima langsung oleh Frits B Ramandey, S.Sos.,M.H selaku ketua Komnas HAM RI perwakilan Papua, Kamis 25 Januari 2024 siang.

Menurut Jhon Reba pihaknya dari semalam hingga hari ini (Kamis) telah menerima pesan email langsung dari kampus para mahasiswa Papua kuliah di Amerika bahwa ada 14 anak dari Provinsi Papua yang akan di berangkatkan pulang pada tanggal 25 Januari 2024 waktu Amerika (Besok) terkait dengan tungakan semester.

"Ini satu permohonan yang sangat kepada Komnas HAM agar mendorong masalah ini kepada pemerintah supaya jangan lagi ada korban yang terus dari mahasiswa",ujarnya.

Lebih lanjut Jhon Reba memohon kepada para pejabat yang ada di pemerintah provinsi Papua supaya punya hati nurani kepada anak -anak Papua yang menimba ilmu.

Karena mereka yang berkuliah ini anak -anak dari provinsi Papua, mereka bisa ada ditempat pendidikan baik luar Papua dan di luar negeri maupun yang ada di Papua ini karena ada program pemerintah berdasarkan adanya implementasi Otonomi Khusus.

"Jadi mari punya hati untuk mereka, karena kami sudah bicara hal ini berulang -ulang kali kepada pemerintah provinsi Papua",terangnya lagi.

Selain itu dirinya juga minta kepada Pemprov Papua berfikir kebutuhan dasar orang Papua yakni tentang pendidikan dan kesehatan.

Halaman:

Editor: Silas Ramandey


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x