PORTAL PAPUA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jayapura kembali menggelar sidang dugaan korupsi yang melilit Johannes Rettob dan Silvi Herawaty
Johannes Rettob dan Silvi Herawaty diduga korupsi pengadaan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dan helikopter Airbush H-125
Sidang kali ini dengan agenda pemeriksaan 6 orang saksi, di antaranya tiga saksi diperiksa secara online/daring dan tiga lainnya diperiksa secara offline, Selasa (18/7/2023).
Juru bicara Kuasa Hukum Johannes Rettob dan Silvi Herawaty, Iwan Niode mengatakan dari keterangan saksi sejauh ini sesuai yang harapkan.
"Berbicara korupsi pasti kita bicara tentang kerugian negara, tetapi kita sudah membuktikan bahwa tidak ada kerugian negara dalam proses ini,"kata Iwan kepada awak media usai sidang.
Baca Juga: Pemuda Papua Dukung Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
"Dan proses pembelian pesawat sudah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan itu sudah terbukti lewat keterangan-keterangan saksi,"ujar Iwan.
Menyoal perkara temuan BPK sebesar Rp21 Miliar, lanjut Iwan, pihaknya sudah memperlihatkan ada perjanjian hutang dan berlaku sampai 2026. Artinya antara Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika dan Asia One air terikat pada perjanjian perdata.
Kemudian soal helikopter, kata dia, barang tersebut ada pada Pemda Mimika yang diparkir di hanggar tidak kemana-mana dan tidak dilelang.