PORTAL PAPUA - Ketua Umum Aliansi Papua Peduli Damai (PAPEDA), Yulianus Dwaa menanggapi adanya pernyataan terkait adanya sikap aparat yang dinilai tidak sesuai prosedur, bahwa hal tersebut sangat menyudutkan pihak Polda Papua.
"Selaku Ketua Umum Aliansi Papua Peduli Damai (PAPEDA) terkait pernyataan Kaka Natalius Pigai yang Adalah Tokoh Nasional, pernyataan Kaka Natalis Pigai terkesan reaktif dan menyudutkan Polda Papua," ujar Yulianus Dwaa, saat konfirmasi Portal Papua, Rabu, 11 Mei 2022.
Baca Juga: Sabtu Ini Komunitas Sosial di Jayapura Bakal Gelar Aksi Grebek Sampah
Dikatakan, bahwa apa yang telah dikerjak'p.lkjhgfd saqVBN,/an oleh Polda Papua telah sesuai dengan tugas fungsi yang dijalankan.
"Dari aktivitas punya pengalaman demo rasis yang ditunggangi pihak lain, hingga adik - adik mahasiswa jadi korban, juga di demo Uncen Berdarah 16 Maret 2006.
Dirinya berpesan, jika memang aspirasi demo itu murni dari rakyat dan Mahasiwa menjadi mediator yang mestinya dilakukan diplomasi.
"Diplomasi sangat penting, sehingga tidak terjadi benturan saat aksi demo.
"Sudah waktunya adik - adik mahasiswa dan masyarakat gunakan cara - cara yang lebih elegan menyampaikan pendapat, afar tidak terkesan memaksa kehendak.
Baca Juga: Deklarasikan Partai Rakyat, Bupati Herry Ario Naap Ajak Parpol Ikut Sukseskan Pembangunan
Dikatakan, PAPEDA memberikan apresiasi kepada Kapolda Papua, karena bisa mengawal semua proses kamtibmas, bahkan sukses PON XX 2021, tidak terlepas dari pendekatan yang dilakukan Polda Papua.
"Aliansi PAPEDA menghimbau semua phak terutama orang asli Papua, bahwa terkait isu Daerah Otonomi Baru (DOB), mari kita waspada pihak - pihak yang nerusak kedamaian Tanah Papua.
Disarankan, kepada elit nasional dan daerah, agar lebih menjaga situasi Papua yang kondusif serta pemerintah pusat diharapkan punya sikao yang jelas terkait DOB dan konsistensi dalam pelaksanaan Otonomi Khisuis Papua.
Sebagaimana diketgahuiDemonstrasi penolakan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua yang terjadi pada Selasa, 10 Mei 2022 di Kota Jayapura, Papua.