Pemerintah Terus Pantau Perkembangan Covid-19 Pascalebaran serta Hepatitis Akut

- 11 Mei 2022, 11:54 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan keterangan pers selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, pada Senin, 9 Mei 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan keterangan pers selepas mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, pada Senin, 9 Mei 2022. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr. /presidenri.go.id/

PORTAL PAPUA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin melaporkan sejumlah perkembangan di bidang kesehatan kepada Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 9 Mei 2022. Salah satunya mengenai pemantauan yang terus dilakukan jajaran Kementerian Kesehatan terhadap varian baru virus korona.

“Kami sekarang ada di fase monitoring dengan waspada, dengan hati-hati. Satu hal yang kami lakukan monitoring adalah varian baru yang ada di dunia karena kami mengamati bahwa lonjakan kasus itu terjadi kalau ada varian baru,” ujar Menkes dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta.

Baca Juga: Jelang Arus Mudik Lebaran 2022, Kemenkes Siapkan 340 Pos Kesehatan

Selain itu, pemantauan secara hati-hati juga dilakukan oleh jajarannya untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus konfirmasi Covid-19 pascalebaran. Selama pemantauan yang dilakukan pada libur hari nasional sebelumnya, Menkes mengatakan bahwa terjadi kecenderungan lojakan kasus terjadi pada hari ke-27 sampai ke-34 pascalibur.

“Nah sekarang kita sudah tujuh hari sesudah hari raya, jadi kami mengusulkan kepada Bapak Presiden kalau kita tunggu dulu sekitar 20 sampai 25 hari ke depan untuk melihat apakah ada pola kenaikan yang sama seperti liburan Lebaran dan liburan Natal dan Tahun Baru sebelumnya,” lanjutnya.

Terkait vaksinasi, Budi menuturkan bahwa penyuntikan vaksinasi nasional telah menembus angka 400 juta dosis vaksin. Sebanyak 199,4 juta masyarakat Indonesia telah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

“Jadi kalau dulu pertama kali di awal vaksinasi, 13 Januari tahun lalu disampaikan oleh satu majalah terkemuka internasional Indonesia butuh 10 tahun, sekarang dalam waktu 16 bulan kita sudah berhasil menyuntikkan 406 juta dosis vaksin ke seluruh masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Kemudian terkait penyakit hepatitis akut yang kini menjadi perbincangan, Menkes menjelaskan bahwa jajarannya telah melakukan penelitian dan koordinasi dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dan Inggris. Dalam diskusi tersebut disimpulkan bahwa penyebab dari penyakit hepatitis akut belum dapat dipastikan.

“Kemungkinan besar adalah Adenovirus 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada Adenovirus 41 ini. Jadi kita masih melakukan penelitian bersama-sama dengan Inggris dan Amerika untuk memastikan penyebabnya apa,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x