1000 Days Fund Dirikan Stunting Center of Excellence di NTT untuk Tekan Prevalensi Stunting

- 28 Desember 2020, 12:14 WIB
ILUSTRASI. Stunting pada anak.
ILUSTRASI. Stunting pada anak. /Dok. Pikiran Rakyat

“Stunting merupakan salah satu isu prioritas pemerintah Indonesia yang perlu diselesaikan secara bersama-sama. Perlu upaya kerja sama dan kolaborasi multisektor, termasuk dari sektor swasta,” ujarnya.

Sehubungan dengan itu, Lead Strategist 1000 Days Fund, Zack Petersen, mengungkapkan banyak ibu hamil di NTT tidak memeriksakan kandungannya ke Puskesmas, sehingga tidak mengetahui kondisi kesehatan janinnya, yang kemudian berpeluang bagi munculnya stunting pasca kelahiran.

“Bahkan ketika ibu hamil ditanya berapa bulan usia kandungannya, beberapa tidak tahu karena tidak pernah memeriksakan kandungan,” kata Zack dalam wawancara yang dilakukan secara virtual dan diikutinya dari Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.

Baca Juga: Ramalan Cinta 12 Zodiak Senin 28 Desember 2020, Scorpio akan Bertemu Seseorang dari Masa Lalu

Memeriksakan kandungan secara rutin, setidaknya empat kali selama masa kehamilan, adalah salah satu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dan upaya untuk mencegah anak tumbuh kerdil atau stunting.

Zack mengatakan, ibu hamil di NTT perlu didorong untuk memeriksakan kondisi kandungan ke Puskesmas terdekat dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai kehamilannya dan cara-cara menyusui bayi.

“Di Nusa Tenggara Timur, masyarakatnya tidak mendapatkan akses informasi seperti di Jakarta. Puskesmas sangat penting dalam memberikan informasi dan edukasi. Setiap ibu hamil perlu mendapatkan akses terhadap informasi kesehatan,” tuturnya.***

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah