Sebagian Terumbu Karang di Perairan Raja Ampat Memutih Akibat Perubahan Suhu

- 24 Desember 2020, 16:02 WIB
Terumbu karang yang memutih.
Terumbu karang yang memutih. /Antara

 

PORTAL PAPUA - Kepala Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat, Safri, mengatakan bahwa sebagian terumbu karang di kawasan konservasi perairan Pulau Waigeo, Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, telah memutih.

Pernyataan beliau tersebut berdasarkan pada data awal hasil survei yang dilakukan di lebih dari sepuluh tempat penyelaman di daerah perairan Raja Ampat.

Dari hasil survei tersebut memperlihatkan adanya pemutihan terumbu karang jenis karang cabang, karang meja, dan karang lunak.

Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP Kamis 24 Desember 2020, Joko Kebingungan dan Tersesat dalam Perjalanan

Ia mengemukakan bahwa perubahan suhu turut berkontribusi pada kejadian pemutihan terumbu karang yang terjadi di wilayah perairan Raja Ampat.

"Kita melakukan survei pada tempat-tempat menyelam atau spot diving terkenal di Raja Ampat, lebih dari 10 titik. Kondisi pemutihan karang sedang terjadi dan ini adalah fenomena alam," tandasnya.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang (Coralreef Rehabilition And Management Program/COREMAP) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pemutihan karang merupakan peristiwa keluarnya zooxanthella - mikroalgae yang hidup di dalam jaringan endoderm karang - dari karang yang ditandai dengan memudarnya warna seluruh karang menjadi putih. Pada tingkat lanjut, pemutihan warna karang diikuti oleh kematian karang.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta Kamis 24 Desember 2020, Sosok Panji di Balik Pria Bertopeng Terbongkar

Penyebab utama pemutihan karang adalah terjadinya perubahan suhu air laut menjadi di atas atau di bawah normal. Karang tumbuh bisa dengan baik di laut tropis pada suhu 28 sampai 29 derajat Celsius. Perubatan suhu 2 sampai 3 derajat Celsius di atas atau di bawah normal dalam kurun satu sampai dua minggu bisa menyebabkan karang mengalami pemutihan.

Bila kenaikan atau penurunan suhu berlanjut hingga satu bulan maka seluruh koloni karang, karang lunak, anemone, dan zoanthid akan memutih dan jika kondisi tersebut berlanjut hingga pekan keenam maka koloni karang akan mengalami kematian.

Safri mengatakan bahwa Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat terus memantau kondisi terumbu karang di wilayah perairan Raja Ampat dengan harapan terumbu-terumbu karang tersebut bisa memulih setelah kondisi kembali normal kembali.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 24 Desember 2020, Misteri Makam Palsu Terbongkar, Mama Sarah Terancam

Guna meminimalkan risiko kerusakan terumbu karang, ia melanjutkan, Unit Pelaksana Teknis Dinas Kawasan Konservasi Perairan Daerah Raja Ampat mengajak warga dan pemerhati konservasi mendukung upaya untuk mencegah pencemaran air laut yang bisa menyebabkan kerusakan terumbu karang.

"Kami juga berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal seperti bom ikan dan membuang sampah ke laut sehingga terumbu karang dapat bertahan menghadapi situasi perubahan suhu yang terjadi saat ini," katanya.

Meidiarti Kasmidi dari Conservation International Indonesia juga mengajak semua pihak mendukung upaya untuk menjaga ketahanan dan kesehatan terumbu karang di wilayah Raja Ampat.

Baca Juga: Kembali Dipanggil Kedua Kalinya Terkait Kasus Video Syur Mirip Dirinya, Begini Pengakuan Gisel

"Kondisi ini sangat memprihatinkan. Kami akan mengedukasi masyarakat maupun sektor usaha pariwisata agar memperhatikan sampah dan pembuangan sedimentasi agar tidak sampai ke laut dan mengganggu kesehatan terumbu karang," katanya.***

 

Reporter: Rafael Fautngilyanan

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x