PORTAL PAPUA – Kepala Perwakilan bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), I Nyoman Awiaran Atmaja, mengemukakan bahwa pada triwulan III 2020 perekonomian di NTT secara bertahap mulai membaik.
Hal itu didorong oleh permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga dan investasi.
BI NTT mencatat, ekonomi NTT triwulan III 2020 tumbuh 3,06 persen (qtq) atau meningkat, dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 0,89 persen, yang dipengaruhi pada percepatan lapangan usaha administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, dan konstruksi.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Deklarasi Kemerdekaan oleh Benny Wenda sebagai Tindakan Makar, Polri Siap Bertindak
Baca Juga: Pilkada Serentak 9 Desember 2020 di Masa Pandemi, Satgas COVID-19 Sampaikan 4 Pesan Penting
Diberitakan ANTARA dalam artikel “BI pekirakan ekonomi NTT 2021 tumbuh di kisaran 5,06-5,66 persen”, diperkirakan ke depan pertumbuhan ekonomi NTT terus membaik hingga tumbuh pada kisaran 5,06 sampai 5,66 persen di 2021, seiring dengan peningkatan mobilitas, stimulus fiskal, dan kondisi eksternal yang membaik, termasuk berkurangnya defisit neraca perdagangan
“Perkiraan pertumbuhan ekonomi ini dengan asumsi aktivitas ekonomi berangsur normal yang didukung dengan pengendalian COVID-19 dan juga vaksinasi,” kata I Nyoman dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 di Kupang, Kamis 3 Desember 2020.
Selain itu, lanjutnya, dari sisi lapangan usaha, sektor pertanian, administrasi pemerintahan, perdagangan dan konstruksi menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi NTT, sehingga menjadi faktor penentu pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Hadirnya Vaksin COVID-19 di Papua Dongkrak Pemulihan Ekonomi