Berkat Program Ini, 40 Anak Korban Kekerasan KKB Bisa Baca-Tulis

7 Maret 2023, 23:34 WIB
Suasana salah satu anggota polisi sementara mengajari anak-anak baca -tulis /Humas Polres Mimika/

PORTAL PAPUA – Berkat program polisi Pi Ajar (Si Ipar) sebanyak 40 anak asli Papua korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), bisa baca-tulis

Kebanyakan dari mereka mengungsi bersama orangtuanya datang dari Kabupaten Intan Jaya yang merupakan wilayah konflik KKB.

Demikian disampaikan salah satu Pengajar dari Yayasan Somatua, Yuliani Akagi. Yuliani mengaku merasa bersyukur dibantu oleh anggota Bhabinkamtibmas mengajari anak-anak ini.

Yuliani menjelaskan, sebagian anak-anak itu merupakan korban KKB. Mereka belajar di Taman Bacaan Somatua tepatnya di Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika.

"Anak-anak ini mayoritas dari Intan Jaya, informasi sebelum masuk disini mereka adalah anak-anak yang pindah dari sana ke sini lantaran konflik di area pegunungan,"kata Yuliani melalui rilis pers yang diterima,Selasa (7/3) malam.

Baca Juga: Akhirnya Ricki Ariansyah Pemain Madura United Sudah Sadar dan Membaik

"Puji Tuhan, mereka bisa berbaur dengan anak-anak lain,"ujarnya lagi.

Saat datang ke Mimika, kata dia, mereka belum bisa membaca dan menulis, tapi lancar berbahasa Indonesia.

Dengan dibantu aparat kepolisian, mereka diberikan literasi membaca, menulis dan berhitung.

Ketika sudah cukup untuk bisa semuanya, lanjut dia, anak-anak tersebut bisa menempuh pendidikan formal.

"Walaupun kadang usia mereka sudah jauh seperti umur 8 tahun harusnya sudah di kelas dua dan tiga karena kemampuan mereka,"katanya.

Ia menyebut, orangtua bisa mendorong mereka ke sekolah formal namun tetap di kelas satu.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Ketua Umum Persipura Terkait Penghentian Liga 2, BTM : Itu Pilihan Semua Klub

"Tapi itu sudah menjadi suatu kebanggaan buat kami, itu visi-misi founder Yayasan Somatua, Maximus Tipagau,"ujarnya.

Dia mengatakan, untuk membangkitkan semangat belajar anak-anak bersama anggota kepolisian bernyanyi, bermain di waktu-waktu tertentu seperti Sabtu menonton bersama film edukasi.

"Kami bawa makanan sehat berupa kacang ijo, itu jadi program kerja kami, sudah merasakan ini Sabtu bu guru bawa kacang ijo, mereka ramai-ramai datang ke sini juga,"katanya.

Aktivitas menonton film edukasi itulah yang menjadi motivasi mereka datang untuk belajar.

Baca Juga: MMP Laksanakan Muktamar III Papua Tiga Hari

Sementara itu, Kasat Binmas Polres Mimika, Iptu Paulus Rande Ratu menyebut sebanyak 40 anak yang ikut belajar di Taman Baca Somatua.

Bahkan 70 persen dari mereka sudah mengikuti sekolah formal. Si Ipar merupakan salah satu program dari Operasi Rasaka Cartenz 2023 juga melakukan kegiatan door to door.

Anggota bakal mendatangi rumah-rumah untuk mengajarkan anak-anak yang belum bisa membaca dan menulis.

"Tujuannya menjadi semangat anak-anak bisa ketemu bapak polisi dan ibu guru, tidak takut dengan polisi yang adalah teman. Sekarang mereka sangat akrab sekali dengan kami,"tambah dia.***

Editor: Musa Abubar

Tags

Terkini

Terpopuler