MMP Laksanakan Muktamar III Papua Tiga Hari

- 6 Maret 2023, 21:58 WIB
Dari kiri ke kanan:Thaha Muhammad Alhamid (Pendiri MMP). Marthen Luther Sesa (Sekretaris SC).Latifah Buswarimba Alhamid (Ketua Panitia Muktamar). Dr. Suparto Iribaram (Sekjen MMP). Hamim Mustafa (Moderator).
Dari kiri ke kanan:Thaha Muhammad Alhamid (Pendiri MMP). Marthen Luther Sesa (Sekretaris SC).Latifah Buswarimba Alhamid (Ketua Panitia Muktamar). Dr. Suparto Iribaram (Sekjen MMP). Hamim Mustafa (Moderator). /

PORTAL PAPUA- Setelah tertunda tiga tahun akhirnya Majelis Muslim Papua (MMP) laksanakan pertemuan (Muktamar) ke tiga (III) pada 9-12 Maret 2023, di Hotel Suni Abepura. Dengan tujuan membicarakan permasalahan yang terjadi di lingkup MMP, lakukan penyelesaian masalahnya, dan mengambil keputusan bersama. Muktamar ini akan hadir stand up komedian, Mamat Alkatiri, di meriahkan pangung hiburan serta pameran UMKM. Senin(6/3/2022) Hotel Suni Abepura.

Ketua Panitia Muktamar III, Latifah Buswarimba Alhamid menuturkan ada peninjau dan peserta yang akan hadir dan pelaksanaan Muktamar III

“Di tetapkan di laksanakan bulan Maret ini, ada 32 perwakilan dari kabupaten dan kota, sudah konfirmasi hadir untuk peserta dan peninjau, selama tiga hari, akan ada pameran UMKM, panggung hiburan,”Tuturnya.

Sekretaris Steering Committee, Marthen Luther Sesa mengatakan akan bicarakan tantangan DOB Papua bersama para tokoh dan gali ekonomi kerakyatan.

“Akan menampilkan budaya kita, akan melakukan pelantikan pengurus 2023-2028, kesiapan kita ada dialog budaya dan agama, akan menghadirkan tokoh yang berkompeten, topiknya mengenai DOB ada tatangan dan ancaman, mengali ekonomi kerakyatan.Bagaimana mereposisi majelis papua, semua pengurus di wilayah semakin banyak, kita akan membuat cara mengatur dan mengembangkan majelis muslim Papua, membangun spiritualnya, pemanfaatan ekonomi,”Katanya.

Pendiri MMP, Thaha Muhammad Alhamid menyampaikan secara garis besar lahirnya MMP mencegah konflik antar agama tidak terjadi di Papua, menjadi tempat bernaung bagi semua dan membangun diri.

“Awalnya kami melakukan istihat untuk melindungi konflik Ambon tidak sampai ke Papua, berubah menjadi majelis muslim papua, untuk kanalisasi orang Islam, rumah bersama menaungi semua intetas Papua, menjadi jembatan membangun diri semua diskusi-diskusi kami akan membuat suatu keputusan yang mengatur sistem di dalam MMP,”Tutupnya.(Fransisca)

 

 

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x