Kisah Perawat di Kaimana Selamatkan Seorang Ibu yang Melahirkan di Tengah Hutan

18 Maret 2021, 08:17 WIB
Pasien saat berada di dalam longboat. /Foto: PORTAL PAPUA/

PORTAL PAPUA-Seorang petugas kesehatan di Kaimana, Ady Nugraha, S. Kep yang bekerja di Pustu Kayumerah Distrik Teluk Etna, Kabupaten Kaimana melakukan tugas mulianya sebagai perawat saat berusaha menyelamatkan seorang ibu yang nyaris nyawanya tidak tertolong lantaran melahirkan di tengah hutan.

Ibu tersebut berinisial IP (45) warga kampung Etahima, Distrik Yamor, Kabupaten Kaimana yang terpaksa harus melahirkan di tengah hutan Aindua, Mimika, Papua Senin 15 Maret 2021 lalu karena menemani sang suami sebagai pencari kayu Masohi.

Baca Juga: GKI Papua Siapkan 6 Pesawat Terbang dan 4 Helikopter untuk Pelayanan Daerah Terisolir

Awalnya, karena melahirkan di tengah hutan tanpa ditemani petugas kesehatan, nyawa sang bayi tidak bisa diselamatkan. Bahkan, Ibu sang bayi juga nyaris tidak tertolong, karena ari-ari atau retencio placenta tersangkut dan tidak keluar pasca melahirkan kurang lebih tiga hari.

Kemudian, sang suami dari IP membawa ibu tersebut ke Puskesmas Patawai, Mimika, Papua dengan harapan bisa mengeluarkan ari-ari sang bayi sehingga nyawanya bisa terselamatkan.

Baca Juga: Sinopsis Nazar, Jumat 19 Maret 2021 Episode 82: Penyelamataaa Piya Asli Menegangkan

Namun, karena tidak tersedianya tenaga dokter di Puskesmas Patawai, sehingga pihak Puskesmas tidak berani mengambil tindakan medis. Sehingga, disarankan untuk pasien dibawa ke RSUD Kaimana, guna mendapat pertolongan intensif.

Jarak yang cukup jauh antara Patawai ke Kaimana dengan menempuh perjalanan belasan jam menjadi kendala untuk membawa ibu tersebut ke RSUD Kaimana. Hal ini tentu dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi pasien hingga kritis, karena terus mengalami pendarahan hebat pasca melahirkan.

Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein Episode 47 Jumat, 19 Maret 2021 Shagun Kaget Dilamar Ashok

Meski tidak jadi dibawa ke RSUD Kaimana, pasien akhirnya diarahkan ke Pustu Kayumerah setelah menempuh perjalan laut yang cukup panjang.

Pustu Kayumerah merupakan tempat Ady Nugraha, S. Kep bertugas. Saat, pasien tersebut tiba, ia pun langsung secepat kilat melakukan tindakan medis agar dapat menyelamatkan nyawa pasien yang kritis tersebut.

“Ketika sampai, saya langsung mengambil tindakan dengan membersihkan darah kotor yang sudah 3 hari tertinggal di rahim ibu tersebut. Tujuannya supaya tidak terjadi keracunan, akibat darah yang tertahan selama 3 hari, sambil saya infus dan berikan obat,” jelas Ady Nugraha yang saat ini sementara berada di tempat tugas, Rabu 17 Maret 2021 malam.

Ady menjelaskan setelah diinfus sebanyak dua botol pasien pun mulai menunjukan perubahan kondisi membaik dengan meminta makan pada pukul 15.00 WIT atau jam 3 sore. Namun kondisinya kembali kritis pada pukul 17.00 WIT atau jam 5 sore, ditandai dengan menggigil seperti demam tinggi dan sempat tidak sadarkan diri.

Baca Juga: TMMD 2021, TNI Angkatan Darat Bangun 8 Unit Rumah di Kampung Kamlin

“Sudah melewati masa kritis, masa kritisnya itu jam 5 sore. Beliau sempat menunjukan kondisi tidak ada harapan tertolong. Saya tidak menyerah, berbagai upaya saya lakukan untuk menyelamatkan ibu ini, Allhamdullilah ibu keluar dari fase kritisnya,” tutur Ady dengan nada haru.

Menurut lelaki asal Sulawesi Selatan ini, setelah menjalani perawatan selama kurang lebih dua hari di Pustu Kayumerah. Kondisi pasien berangsur membaik, sehingga Ady memutuskan untuk merujuk pasien partus ini ke RSUD Kaimana guna pengobatan lanjutan.

“Saya dapat informasi Ibu (Pasien, red) sudah lebih baik kondisinya. Kini semnetara menjalani perawatan di RSUD Kaimana,” ujar Ady.*

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler