IMF Apresiasi Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 ke-3 di Bali

- 19 Juli 2022, 12:55 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 17 Juli 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak berbincang dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 17 Juli 2022. /Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr./

PORTAL PAPUA  - Dana Moneter Internasional (IMF) mengapresiasi penyelenggaraan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers & Central Bank Governors’ Meeting /FMCBG) Negara G20 ketiga di Nusa Dua, Bali, pada Jumat (15/7) lalu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva saat diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, pada Minggu, 17 Juli 2022.

Baca Juga: Direktur RSUD Jayapura, Anton Mote Pastikan Pelayanan Kesehatan Bagi Pasien Malaria dan Lainnya Berjalan Baik

“Bu Kristalina sangat menghargai bahwa Indonesia telah sukses menjadi tuan rumah untuk G20 finance track menteri-menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang ketiga di Bali pada situasi dunia yang sedang tidak mudah, makin menantang,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Saat Perwira Peraih Penghargaan Adhi Makayasa Sampaikan Harapannya

Menurut Sri Mulyani, tantangan yang disampaikan tersebut antara lain adanya perang yang masih berjalan menimbulkan harga komoditas seperti pangan dan energi menjadi naik. Kenaikan harga di dua komoditas tersebut yang kemudian memacu inflasi di berbagai negara.

“Kenaikan harga komoditas seperti pangan dan energi dan ini menyebabkan inflasi di banyak negara meningkat secara tinggi, sehingga ini menjadi ancaman yang sangat nyata bagi banyak-banyak negara yang sekarang menghadapi krisis pangan dan krisis energi,” imbuhnya.

Untuk itu, Sri menambahkan, peranan Indonesia sebagai pemegang presidensi G20 dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral menjadi sangat penting. Hal tersebut karena dalam pertemuan dibahas mengenai bagaimana menyinkronkan kebijakan fiskal dan moneter.

Baca Juga: Hingga Tahun 2022, PT. Freeport Indonesia Masih Jadi Penyumbang PAD Terbesar di Provinsi Papua

“Dalam menangani seperti krisis pangan, langkah-langkah apa yang bisa dilakukan agar bisa menurunkan risiko dari perekonomian global yang sekarang ini meningkat sangat tinggi,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Esron Oko Demetouw


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x