Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim : Amerika Bersatu dengan Ukraina

- 6 Maret 2022, 00:00 WIB
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim. /US. Embassy

"Kita melihat panggung politik yang dipentaskan Moskow, dan mendengar klaim aneh dan tidak berdasar yang dibuat tentang Ukraina dalam upaya untuk membenarkan agresi Rusia," ungkapnya.

Disampaikan,  Rusia terus menjustifikasi agresi militernya dengan secara tidak benar dengan mengklaim kebutuhan untuk menghentikan “genosida” di Ukraina – meskipun tidak ada bukti bahwa genosida terjadi di sana. Kita telah melihat Rusia menggunakan taktik seperti ini sebelum mereka menginvasi Ukraina pada 2014 dan Georgia pada 2008.

Kemudian, pada saat yang hampir bersamaan ketika Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membela kedulatan Ukraina dan mencegah terjadinya bencana, Putih melancarkan invasinya serta melanggar hukum internasional. Rudal mulai menghujani kota-kota bersejarah di Ukraina.

Kemudian datang serangan udara, deretan tank, dan batalyon pasukan – semuanya "menunggangi" gelombang disinformasi dan kebohongan yang dibangkitkan kembali.

Kami selalu transparan terhadap dunia. Kami mendeklasifikasi informasi intelejen kami sehubungan rencana Rusia ini agar tidak ada kebingungan maupun yang ditutup-tutupi. Putih adalah agresornya. Putin memilih perang ini. Dan kini rakyatnya akan menanggung konsekuensi keputusannya untuk berinvestasi di dalam perang, alih-alih berinvestasi untuk mereka.

Di hadapan salah satu tantangan terberat bagi nilai-nilai demokrasi sejak Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Sekutu serta mitra-mitra kami bergabung dalam solidaritas. Putin telah gagal meredupkan kepercayaan kita bersama akan hak dasar negara-negara berdaulat untuk memilih jalannya sendiri dan sekutu mereka. Putin akan gagal menghapus rasa bangga rakyat Ukraina sebagai bangsa.

Beberapa hari, minggu, dan bulan ke depan akan sangat berat bagi rakyat Ukraina. Putin telah membawa penderitaan besar bagi mereka. Namun, rakyat Ukraina telah mengenal kebebasan selama 30 tahun, dan mereka telah berulang kali menunjukkan bahwa mereka tidak akan menoleransi siapa pun yang ingin membawa negara mereka mundur ke belakang.

Dunia mengamati konflik ini secara saksama, dan jika tentara Rusia melakukan kekejaman, kita akan menjajaki semua mekanisme internasional yang dapat digunakan untuk mengadili mereka, baik itu anggota militer maupun pemimpin sipil.

Agresi Putin terhadap Ukraina akan sangat merugikan Rusia, baik secara ekonomi maupun strategis. Rakyat Rusia berhak mendapatkan yang lebih baik dari pemerintah mereka alih-alih tanggunan biaya masa depan yang besar yang disebabkan oleh invasi ini.

Kebebasan, demokrasi, dan martabat manusia adalah kekuatan yang jauh lebih tangguh dibandingkan ketakutan dan penindasan. Dalam kontestasi antara demokrasi dan otokrasi, antara kedaulatan dan penaklukan, satu yang pasti benar: Kebebasan akan menang. ***

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Us Embassy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x