Dunia Berduka, Novelis Nawal El Saadawi Meninggal

- 22 Maret 2021, 22:11 WIB
Nawal El Saadawi
Nawal El Saadawi /

Dia harus mendekam dalam penjara selama dua bulan pada tahun 1981 oleh mendiang presiden Anwar Sadat.

Semasa di penjara El Saadawi menulis tentang pengalamannya dalam buku Memoirs from the Women's Prison. Ia menulis di atas gulungan tisu toilet menggunakan pensil alis yang diselundupkan oleh sesama narapidana.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Tambrauw Desak Polres Sorong Dalami Keterlibatan Oknum Anggota DPRD yang Terima Suap Rp 40 J

“Saya tidak menyesali 47 buku saya yang disita. Jika saya memulai hidup saya lagi, saya akan menulis buku  yang sama. Semuanya sangat relevan bahkan hingga hari ini: masalah gender, kelas, kolonialisme (meskipun tentu saja itu Inggris dan sekarang Amerika), mutilasi alat kelamin perempuan, mutilasi alat kelamin laki-laki, kapitalisme, pemerkosaan seksual dan pemerkosaan ekonomi.,” ujarnya ketika diwawancarai media The Guardian pada 2009.

El Saadawi juga mendirikan dan memimpin Asosiasi Solidaritas Wanita Arab, serta ikut mendirikan Asosiasi Hak Asasi Manusia Arab.

El Saadawi pindah ke Universitas Duke North Carolina pada tahun 1993 karena ancaman pembunuhan.

Baca Juga: Sinopsis Kulfi di ANTV 23 Maret 2021 Kulfi Mengatur Rencana Memberitahu Mahinder, saat Chandan Tidur

Setelah kembali ke Mesir, dia mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2005 tetapi gagal. Novelnya yang sangat terkenal dan hampir dibaca penikmat sastra dan juga pemerhati perempuan adalah Perempuan di titik nol.

Halaman:

Editor: Atakey

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x