Horning Felle Berobat Gagal Ginjal Gunakan Layanan JKN Sampai Kota Surabaya

- 19 Oktober 2023, 19:27 WIB
Horning Felle Berobat Gagal Ginjal Gunakan Layanan JKN Sampai Kota Surabaya
Horning Felle Berobat Gagal Ginjal Gunakan Layanan JKN Sampai Kota Surabaya /

PORTAL PAPUA- Tidak terbayangkan oleh Horning Felle (60) bahwa ia mengalami gagal ginjal, hingga harus harus berobat sampai ke Surabaya. Horning, sapaan akrabnya adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Jayapura, yang berasal dari Sentani, Kabupaten Jayapura.

“Sebelum saya berobat di RSUD Jayapura, saya sudah sampai berobat ke rumah sakit di Surabaya. Saya didiagnosa gagal ginjal oleh dokter, sehingga saya harus dirawat inap dan seluruh biaya pengobatan menggunakan biaya pribadi. Namun, semakin lama saya merasa semakin berat dan akhirnya saya mencoba berlaih menggunakan BPJS Kesehatan,” ungkap Horning.

Saat ditemui, Rabu (19/10), Horning mengungkapkan bahwa pengalaman berobat ini adalah pengalaman pertamanya hingga harus dirawat inap di rumah sakit, terutama menggunakan BPJS Kesehatan. Ia menceritakan bahwa selama menjadi ASN selalu menggunakan biaya pribadi untuk pengobatan dirinya maupun keluarganya.

“Jujur ini adalah pertama kali saya memanfaatkan BPJS Kesehatan sebagai pembiayaan pengobatan saya. Pertama kali merasakan pelayanan RSUD Jayapura dan menggunakan BPJS Kesehatan, saya merasa tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien mandiri. Mulai dari penjelasan informasi administrasi yang ramah, mudah dipahami, dan tidak dipersulit sama sekali” jelas Horning,”

Selain itu, Horning juga menyampaikan bahwa tidak terdapat biaya sepeser pun yang diminta oleh pihak RSUD Jayapura selama menjalani pengobatan. Ia tidak membayangkan jika harus lanjut menggunakan biaya berobat gagal ginjal secara mandiri yang bisa menghabiskan puluhan juta rupiah. Ketika proses pendaftaran, Horning juga terkejut karena proses pendaftaran hanya memperlihatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada di KTP atau KK, tidak perlu lagi melakukan fotokopi berkas lainnya.

“Selama proses pengobatan saya sangat merasa sangat tenang, karena ternyata BPJS Kesehatan mengakomodasi biaya pengobatan. Tadinya saya sudah sangat pusing dengan biaya pengobatan yang kemungkinan akan mencapai puluhan juta, sampai saya harus berfikir untuk mencari sumber pendapatan lainnya untuk biaya pengobatan. Namun, puji tuhan saat ini dengan BPJS Kesehatan, saya hanya perlu fokus dalam proses pemulihan,” kata Horning.

Selama proses pengobatan, Horning juga merasa diberikan fasilitas yang layak dan tidak terdapat diskriminatif. Ia menceritakan bahwa tidak terdapat informasi yang menyatakan adanya batasan rawat inap serta adanya diskriminasi fasilitas yang didapatkan. Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa tidak terdapat obat-obatan yang perlu ia beli sendiri. Menurutnya, seluruh manfaat yang ia dapatkan dari BPJS Kesehatan sudah maksimal dan sesuai prosedur yang diatur.

“Selama saya berobat, saya mendapatkan pelayanan dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya dengan sangat baik. Lama waktu saya rawat inap juga sudah sekitar empat hari sampai saat ini, dan hal itu sesuai indikasi medis dan rekomendasi dari dokter. Selain itu, fasilitas yang sata dapatkan juga sesuai dengan kelas BPJS Kesehatan yang saya miliki, mulai dari kamar rawat inap, obat-obatan, peralatan, sampai dengan makanan,” ucap Horning.

Horning menilai bahwa keberadaan BPJS Kesehatan yang mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memiliki peranan yang sangat signifikan. Menurutnya, BPJS Kesehatan hadir sebagai lembaga mulia yang melindungi hak kesehatan setiap masyarakat seluruh golongan.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x