Ramadhan Adalah Bulan Pendidikan, Mari Baca Kembali Teks Ceramah Ramadhan 2022

- 16 April 2022, 20:29 WIB
Ilustrasi naskah khutbah Jumat tentang Ramadhan telah meninggalkan kita, umat Islam di bulan Syawal.
Ilustrasi naskah khutbah Jumat tentang Ramadhan telah meninggalkan kita, umat Islam di bulan Syawal. /Pixabay/Mohamed_Hassan.

PIKIRAN RAKYAT -  Semua aktivitas yang kita lakoni di bulan suci ini haruslah tidak hanya menambah kekhusu’an ibadah Ramadhan, karena Rasulullah Saw menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh amaliyah serta aktivitas positif.

Ibadah Ramadhan dari tahun ke tahun harus meningkat dan berkualitas. Tahun depan harus lebih baik dari tahun ini, dan tahun ini harus lebih baik dari tahun lalu. Ibadah Ramadhan yang kita lakukan harus dapat mengubah dan memberikan output yang positif.

Baca Juga: Hingga Bulan Suci Ramadhan Berlangsung, Disperindag Kabupaten Jayapura Pastikan Stok Bapok Aman

Ramadhan adalah bulan istimewa di antara bulan yang lainnya.  Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, yaitu bulan yang mampu mengubah diri dan lingkungan sekitarnya.

Shaum bukan hanya mampu menahan diri dari rasa lapar dan dahaga saja, tetapi shaum harus mampu mengubah diri dan lingkungan sekitarnya ke arah yang lebih positif.

 

Perubahan pribadi, perubahan keluarga, perubahan masyarakat dan perubahan sebuah bangsa. Allah SWT berfirman;

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS AR- Ra’du 11).

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Jayapura Hadirkan Program Gemasi

Agar Ramadhan menjadi bulan pendidikan, maka kita harus melakukan beberapa hal, yaitu:

Pertama, Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrut Taubah (Bulan Taubat)

 

Bulan Ramadhan adalah bulan dimana syetan dibelenggu, hawa nafsu dikendalikan dengan puasa, pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka.

Sehingga bulan Ramadhan adalah bulanyang sangat kondusif untuk bertaubat dan memulai hidup baru dengan langkah baru yang lebih Islami. Taubat berarti meninggalkan kemaksiatan, dosa dan kesalahan serta kembali kepada kebenaran. Atau kembalinya hamba kepada Allah SWT, meninggalkan jalan orang yang dimurkai dan jalan orang yang sesat.

Taubat bukan hanya terkait dengan meninggalkan kemaksiatan, tetapi juga terkait dengan pelaksanaan perintah Allah. Orang yang bertaubat masuk kelompok yang beruntung.

Allah SWT. berfirman: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (QS An-Nuur 31).

 

Pendidikan di bulan ini harus dengan sengaja dipilih untuk dapat mempengaruhi diri kita, baik secara individu maupun secara berkelompok.


Kedua, Menjadikannya sebagai Syahrut Tarbiyah (Pembinaan Diri)

Bulan Ramadhan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melakukan da’wah dan tarbiyah. Terus melakukan gerakan reformasi. Meningkatkan kepekaan untuk menolak kezhaliman dan kemaksiatan.

Menyebarkan syiar Islam dan meramaikan masjid dengan aktifitas ta’lim, kajian
kitab, diskusi, ceramah dll, sampai terwujud perubahan-perubahan yang esensial dan positif dalam berbagai bidang kehidupan.

 

 Baca Juga: Inilah Cara Hemat Isi Dompet saat Cuti Libur Lebaran 2022, Ayo Kita Simak Baik !

 

Ramadhan  bukan bulan istirahat yang menyebabkan mesin- mesin kebaikan berhenti bekerja, tetapi momentum tahunan terbesar untuk segala jenis kebaikan, sehingga kebaikan itulah yang dominan atas keburukan. Dan dominasi kebaikan bukan hanya dibulan Ramadhan, tetapi juga diluar Ramadhan.

Ketiga, Menjadikan Ramadhan sebagai Syahrul Muhasabah (Evaluasi Diri)

Dan terakhir, semua ibadah Ramadhan yang telah dilakukan tidak boleh lepas dari muhasabah atau evaluasi. Muhasabah terhadap langkah-langkah yang telah kita perbuat dengan senantiasa menajamkan mata hati (bashirah), sehingga kita tidak menjadi orang/kelompok yang selalu mencari-cari kesalahan orang/kelompok lain tanpa mau bergeser dari perbuatan kita sendiri yang mungkin jelas kesalahannya.

Semoga Allah SWT senantiasa menerima shaum kita dan amal shaleh lainnya serta dapat membangkitkan semangat beribadah kita sehingga membuka peluang bagi terwujudnya Indonesia yang beradab, yaitu insan yang lebih baik, lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera. Aamiin yaa rabbal ‘Aalamiin.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x