Network
PORTAL PAPUA- Di episode sebelumnya, terlihat Amyra dan Kulfi berhasil membujuk Sikander agar bersedia tinggal bersama-sama dengan mereka. Sikander pun dengan terpaksa harus menuruti permintaan kedua putrinya itu.
Mereka pindah di sebuah flat yang tidak cukup mewah tetapi masih layak untuk ditempati. Sikander dan Kulfi merasa senang bahwa mereka masih bisa mendapati flat. Naumn, tidak demikian bagi Amyra. Ia merasa flat ini kumuh, kotor, banyak peralatan yang rusak. Di tambah lagi dengan keributan yang berasal dari anak-anak tetangga flat mereka. Amyra merasa tidak bisa hidup di tempat seperti itu.
Baca Juga: Gelombang Tinggi, KMP Jatra 1 Terbentur Hingga Tenggelam di Pelabuhan Kupang NTT
Dalam episode ini, Amyra yang dalam keadaan hati gundah mengeluh atas kenyataan ini. Saat sedang mengeluh, salah seorang anak tetangga bernama Kalti melempari Amyra dengan telur dan mereka pun menertawakan Amyra.
Kulfi yang berada di situ membela Amyra dan mencegah mereka agar tidak melakukan hal yang usil lagi kepada Amyra. Sambil membersihkan ampas telur dari Amyra, Kulfi mengatakan kepada mereka untuk jangan menganggu adiknya itu. Kalti yang berada di situ merasa menyukai Kulfi dan segera ia memperkenalkan diri kepada Kulfi dan juga Amyra.
Baca Juga: Badai Siklon Tropis Seroja Terjang NTT
Sementara mereka sedang mengantri untuk mengisi air, Amyra diganggu oleh salah seorang anak yang lain. Samaira menganggu Amyra dan mengejeknya hingga Amyra menangis. Amyra merasa ia tidak bisa tahan dengan situasi seperti ini. Kulfi tidak tinggal diam. Kulfi yang berada di situ membela Amyra.
Kulfi memberikan permen dan biskuit untuk Amyra agar dirinya tidak menangis lagi. Sembari menenagkan Amyra, Kulfi bergegas bersama Amyra menuju Sikander untuk mengatakan bahwa ada pesta kejutan dari warga flat kepada mereka. mereka pun bersiap-siap untuk menghadiri pesta itu.
Saat mereka memasuki ruangan yang dituju dengan perasaan senang, tiba-tiba semua orang yang berada di situ menertawakan mereka. Semua orang mengejek Sikander bahwa ia datang ke sini untuk bersembunyi sambil mencari-cari nafkah. Sikander merasa sedih sedangkan orang-orang malah menertawakan mereka.
Baca Juga: Jokowi Perintahkan Badan Terkait Segera Merespon Bencana Banjir di NTT
Amyra menangis sambil tidak percaya kenapa Sikander harus memilih tempat ini untuk mereka tempati. Namun, Sikander tidak punya pilihan lain. Mereka pun keluar dari ruangan itu sambil hati mereka merasa hancur dengan penghinaan itu.
Amyra dan Kulfi beranjak ke tempat tidur agar segera terlelap dan tidak mengingat kejadian ini lagi. Kulfi membujuk Amyra untuk tidur dan kemudian, Kulfi juga tertidur. Sikander yang telah tertidur, tiba-tiba terbangun dan muntah. Ia masih terbawa dengan semua kejadian ini.
Salah seorang warga flat ,Himmat menghampirinya dan berusaha menyemangatinya. Ia berkata bahwa Sikander harus tetap berjuang dan jangan menyerah karena ia masih punya anak yang sangat mencintai dirinya. Sikander lalu merasa diingatkan bahwa ia tidak boleh patah semangat demi dua orang putrinya.
Baca Juga: Kemensos Mulai Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir di Flores Timur dan Lembata-NTT
Sebangunnya mereka, Amyra masih mengeluh kepada Sikander. Ia mempertanyakan kepada mereka harus miskin. Sikander menanggapi bahwa ia akan tetap berusaha agar bisa kembali ke rumah. Kulfi di situ juga mencoba memberikan penjelasan kepada Amyra agar Amyra bisa memahami kondisi ini perlahan-lahan.
Tidak hanya itu, Amyra juga mengeluh mengenai sikap dari warga-warga flat kepada mereka. Amyra merasa bahwa orang-orang di sini terlalu jahat kepada mereka. Sekali lagi, Kulfi dan Sikander berusaha menenangkan Amyra.
Bee Benn
Sumber: Intifilm
