Network
PORTAL PAPUA - Setelah melewati pandemi Covid - 19 yang terjadi pada dua tahun belakangan, kini saatnya untuk Indonesia pulih dan bangkit.
Ekonomi adalah salah satu sektor krusial yang menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat untuk segera dapat kembali normal. Usaha berbasis kreatif dan pemanfaatan digital adalah salah satu upaya yang dapat diterapkan bagi para pebisnis dalam usaha mereka.
Untuk itu, penting dilakukan pembekalan dan pelatihan bagi para pelaku usaha khususnya startup dalam membuat rencana bisnis yang kreatif, inovatif dan menggunakan teknologi digital.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan gerakan Papua Muda Inspiratif menggelar BEKUP (Baparekraf for Startup) Cenderawasih di Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Acara luring ini, dihadiri oleh 50 orang pelaku usaha. Bertemakan "Business Model Canvas & Validation", kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan memulihkan ekonomi masyarakat khususnya di Tanah Papua, pada Sabtu, 9 April 2022.
Baca Juga: FISIP UI Minta Penegakan Hukum, Kepada Kelompok Pengoroyokan Ade Armando
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Selliane Halia Ishak, Perwakilan Kemenparekraf RI Muhammad Azhar Iskandar Zainal, Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin, Koordinator PMI Prov. Papua Barat, Simon Tabuni , Koordinator PMI Kota Sorong, Yonece L.S Demetouw dan Founder & Managing Director of Copa de Flores Maria Gabriella Isabella adalah para narasumber yang hadir langsung dalam kegiatan ini.
Pada pembukaan acara, Selliane Halia Ishak selaku BEKUP Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI menjelaskan latar belakang dari BEKUP Cenderawasih 2022.
"Tahun 2022 diselenggarakan di Sorong merupakan suatu capaian yang luar biasa karena kegiatan tersebut sudah berjalan sekitar 5 tahun. Berbicara dunia digital, saat ini Menparekraf/ Baparekraf menciptakan ide/ gagasan melalui program BEKUP yang dimana dapat menciptakan dan mengembangkan startup dan bisnis melalui media online. Kegiatan yang akan dilakukan hari ini yaitu membentuk tim, menembangkan ide dan presentasi produk yang telah disusun oleh masing-masing tim," ungkap Selliane.
Sesuai dengan tema, materi yang disampaikan kepada para peserta BEKUP Cenderawasih 2022 berfokus kepada Business Model Canvas. Dimana modek bisnis ini bertujuan untuk menyederhanakan proses pengembangan dan pembaharuan bisnis yang efektif dalam rangka menyusun strategi melalui struktur, proses dan sistem.
Kegiatan yang dilaksanakan selama satu hari penuh ini, mendapatkan tanggapan positif dari Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan Setda Kota Sorong Thamrin Tajuddin. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memajukan startup di Tanah Papua dan membantu pelaku usaha dalam inovasi produk dan pengembangan model usaha. Produk lokal unggulan Tanah Papua juga diharapkan dapat dipasarkan secara luas. Thamrin Tajuddin optimis, kegiatan ini akan berdampak positif bagi Kota Sorong.
Baca Juga: Alfonsina Yuliana Ondi Atlet Difabel Peraih Emas PEPARNAS XVI Papua, Jadi Berkat Bagi Keluarga
"Saat ini Kota Sorong memiliki luas 1.105 Km² dengan jumlah penduduk sekitar 280.000 jiwa. Hal tersebut dapat berpotensi memajukan perekonomian lebih cepat, terlebih lagi Kota Sorong merupakan pintu masuk industri maupun pariwisata hingga internasional", Ungkap Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan Setda Kota Sorong tersebut pada acara.
Sebagai anak muda asli Papua dan Koordinator Papua Muda Inspiratif Provinsi Papua Barat, Simon Tabuni mengapresiasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk melibatkan anak-anak muda dan pebisnis Papua dalam memulihkan serta membangkitkan ekonomi nasional melalui industri kreatif dan digital.
"Papua Muda Inspiratif telah beberapa kali terlibat langsung dengan beberapa program kementerian yang melibatkan anak-anak muda di dalamnya. Dan kali ini, apresiasi kami kepada Kemenparekraf yang telah menggandeng kami dalam kegiatan BEKUP Cenderawasih. Harapan kami, dengan mengikuti kegiatan ini dapat mengembangkan UMKM mereka di era digital 4.0. Seperti misalnya menggunakan marketplace untuk jual beli online. Sehingga produk mereka dapat dikenal dan didistribusikan secara luas. Hal ini sangat dibutuhkan oleh masyarat di Tanah Papua khususnya anak muda untuk terlibat langsung dalam meningkatkan perekonomian, dengan berbasis kemajuan teknologi dan digitalisasi," tulis Simon TabunI, mengakhiri keterangannya.***
