Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap Nyatakan Siap Kerjasama Untuk Pembangunan Pelabuhan Internasional

6 Mei 2022, 01:06 WIB
upati Biak Numfor, Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd /Facebook Humas Pro Biak/

POPTAL PAPUA - Menyambut hasil kunjungan multilateral di Amerika Serikat, Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap, S.Si.,M.Pd., menyatakan kesiapan Pemerintah Daerah untuk mengambil tantangan sebagai kabupaten prototype.

 

"Kabupaten Biak terbuka untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara BUMN/BUMD dengan Pemerintah" jelas Naap.

Bupati Naap juga berharap, bahwa payung hukum dalam bentuk Peraturan Menteri KKP tentang Penangkapan terukur bisa segera dikeluarkan yang tentunya dengan memperhatikan keterlibatan masyarakat dan usaha-usaha kecil sehingga ada kepastian hukum bagi para investor yang akan masuk.

"Harapanya, ketika Biak menjadi sebuah hub maritim akan memberikan pemasukan (PNBP)Rp. 17,5 Triliun per tahun bagi dan menyerap 13.000-15.000 tenaga kerja menurut perhitungan KKP. Dimana hasilnya dapat menopang pembangunan lain," jelas Bupati Biak

Suasana Pertemuan Dalam Kegiatan.

Baca Juga: Inilah yang Disampaikan Presiden RI, Joko Widodo kepada Masyarakat Pelaku Perjalanan Mudik

Pertemuan yang berlangsung kurang lebih 60 menit, yang difasilitasi oleh Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Biak Numfor dan Krakatau Bandar Samudra (KBS), dalam mewujudkan pembangunan pelabuhan ekspor ikan internasional, yang dilengkapi dengan standar manajamen global, menggunakan prinsip-prinsip ramah lingkungan yang merupakan transisi penggunaan energi terbarukan.

Untuk diketahui berdasarkan siaran pers No.SP-255/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IV/2021 bahwa pemerintah tengah mempersiapkan Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua sebagai salah satu kawasan yang akan dioptimalisasi potensi perikanannya.

Potensi perikanan Biak Numfor melalui Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) titik 717, mencapai 1.054,7 ribu ton per tahunnya dengan potensi produksi perikanannya mencapai 144,9 ribu ton atau berkontribusi sebanyak 13,7 persen.

Potensi yang besar perlu dibarengi dengan adanya infrastruktur berupa sarana dan prasarana yang baik. Untuk itu, pemerintah merencanakan optimalisasi Pelabuhan Biak dan Bandara Frans Kaisiepo yang nantinya digunakan untuk melakukan ekspor produk kelautan dan perikanan dari Biak Numfor.

Sebagaimana,  sebelumnya telah mendengar Visi Besar Bupati Biak Numfor, Herry Naap, untuk membangun pelabuhan ekspor Ikan bertaraf Internasional di Kabupaten Biak, mendapatkan dukungan dari Bank Dunia dan berbagai pihak.

Hal ini terungkap sebagaimana disampaikan Kepala Badan Logistik dan Rantai Pasok Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, yang juga adalah Direktur PT Krakatau Bandar Samudra (KBS), anak Perusahaan PT Krakatau Steel Indonesia, Akbar Djohan, dengan menjelaskan,  potensi kemitraan untuk pembangunan tersebut dengan dukungan dana mitra internasional, seperti Bank Dunia, dan Millenium Challenge Coorporations (MCC).

Baca Juga: I Dewa Ketut Wicaksana Akui Aktivitas Seni dan Budaya Antara Bali dan Papua Miliki Kesamaan

Diskusi tersebut dilakukan setelah Djohan berkunjung ke Amerika Serikat pada akhir April 2022 bersama-sama dengan Ketua Umum Kadin Pusat, Arsjad Rasjid, dan rombogan Kadin se-Indonesia, untuk bertemu dengan berbagai mitra bisnis dan pembangunan di Ibukota Negara adidaya tersebut, Washington DC.

Pertemuan untuk membahas rencana pembagunan pelabuhan tersebut difasilitasi oleh Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Billy Mambrasar, yang dilakukan secara daring dan luring, dari Kantor Bupati Kabupaten Biak Numfor.

Dalam pertemuan tersebut, Djohan menyampaikan bahwa selama kunjungannya bersama tim Kadin di Amerika Serikat mereka telah melakukan pertemuan dan mengajak kolabarasi sektor swasta multilateral seperti World Bank untuk dapat menjemput peluang investasi di Indonesia khususnya Rantai Pasok (Supply Chain) di bidang logistik seperti pembangunan infratruktur Pelabuhan internasional.

"Harapan saya dengan adanya Perhatian pemerintah untuk pengembangan Indonesia Timur khususnya Papua dan Papua Barat di bidang infrastruktur, kerjasama investasi di Biak dengan model Public Private Partnership (kemitraan sektor Privat dan Publik) yang memberikan keuntungan bersama, maka Biak dapat menjadi model untuk kerjasama strategis dan kerjasama Internasional. Kehadiran bersama ketum KADIN Papua, Ronald A sekaligus membuka jalan untum mengundang investor masuk ke Papua dalam membangun infrastruktur yg berbasis renewble energy," ungkap Akbar Djohan.***

Editor: Eveerth Joumilena

Tags

Terkini

Terpopuler