Siasati Nasib Nahas, ByteDance Rencana Jual Aset TikTok ke Unicorn Glance

15 Februari 2021, 10:56 WIB
Ilustrasi Tiktok. /Pixabay

PORTAL PAPUA - Setelah India membuat larangan bagi 59 aplikasi China, termasuk TikTok secara permanen pada Januari, ByteDance, perusahaan induk untuk platform distribusi video pendek itu, secara efektif menutup operasinya dan menarik diri untuk keluar dari negara tersebut.

Nasib nahas dialami TikTok di India berawal pada pertengahan tahun lalu ketika pemerintah India mengeluarkan larangan awal, dengan alasan ancaman terhadap kedaulatan dan keamanan negara.

Pada saat itu TikTok memiliki 200 juta basis pengguna di India dan ratusan karyawan lokal.

Baca Juga: Komika Jebolan SUCA 2 Dilantik Jadi Pengurus PKS Jawa Timur

Sejak itu, sebagian besar mantan karyawan tertarik pada aplikasi dalam negeri saingan TikTok yang bermunculan dan tumbuh pesat dengan harapan mengisi kekosongan pasar.

Untuk menyiasati nasib nahasnya, ByteDance telah mencari cara untuk setidaknya menyelamatkan beberapa aset lokalnya.

Salah satunya ialah dengan berencana menjual aset aplikasi miliknya TikTok di India kepada pesaing lokal dan unicorn Glance.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Senin 15 Februari 2021, Saksikan FTV Cinta yang Hilang dan Kubuat Taman di Hatimu

Glance atau Glance Digital Experience sesuai nama lengkapnya, mitra yang paling mungkin dalam kesepakatan transfer aset TikTok tersebut.

Namun rencana penjulaan tersebut dilaporkan masih dalam tahap pembicaraan, dikutip dari GSM Arena, Senin, 15 Februari 2021.

Dikabarkan, salah satu perusahaan multinasional Jepang SoftBank Group menjadi pendukung bagi induk TikTok, ByteDance, dan induk Glance, InMobi Pte.

Baca Juga: Jadwal Acara TRANS TV Senin 15 Februari 2021, Ada Brownis dan The Penthouse

Menurut sumber yang mengetahui masalah itu, pembicaraan tersebut melampaui hubungan bisnis sederhana antar perusahaan.

Mengingat ketegangan India dan China yang sedang berlangsung, pemerintah India harus memberikan persetujuan pada kesepakatan semacam itu.

Sumber mengklaim bahwa otoritas akan bersikeras bahwa data dan teknologi pengguna TikTok tetap berada di dalam perbatasan India.

Baca Juga: SHIO Senin 15 Februari 2021: Shio Kerbau Tengah Hadapi Kesulitan, Ini Alasannya!

Sementara, di lain sisi, aturan China yang cukup baru tentang ekspor teknologi diperkirakan akan memperumit negosiasi lebih jauh.

Namun, kemungkinan besar kedua pemerintah akan menyetujui kesepakatan akhir yang dimediasi SoftBank antara ByteDance dan InMobi Pte itu.

Induknya, InMobi, didirikan oleh alumnus Harvard Business School Naveen Tewari dan merupakan unicorn pertama di India -- istilah untuk menunjukan perusahaan rintisan atau startup bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK KEUANGAN Senin 15 Februari 2021, Sagitarius Dapat Solusi Baru Atasi Masalah Keuangannya

Status unicorn itu baru saja diperoleh pada Desember, setelah dimulainya serangkaian larangan untuk TikTok, serta pendanaan dari Google dan Mithril Capital, milik miliarder Peter Thiel, untuk InMobi.*** (Elvis Romario)

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler