Tantangan industry pertambangan kian meningkat dalam periode 2 tahun terakhir, selain kondisi geografis, social, lingkungan, perubahan iklim (climate change) dan kestabilan fluktuasi harga komoditas serta upaya untuk melaksanakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas produksi, industry pertambangan juga diperhadapkan pada penyebaran pandemic virus corona dan omicron yang melanda Indonesia bahkan seluruh dunia.
PT Freeport Indonesia, salah satu perusahan tambang kelas dunia yang beroperasi dari distrik terpencil di Tembagapura, kabupaten Mimika Papua juga menghadapi tantangan dan permasalahan tersebut.
Daerah yang terpencil, kondisi alam yang menantang, ritme kerja yang berlangsung dengan pembagian crew dalam shift kerja yang ketat, lokasi kerja yang berada pada ketinggian 3000 meter hingga 4000 meter dari permukaan laut serta pada area tambang bawah tanah yang sempit dengan kedalaman ekstrim dan asupan oxygen yang terbatas dengan support dari luar, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para karyawan PT Freeport Indonesia dari berbagai divisi yang terus bekerja menghidupkan putaran roda produksi 24 jam tanpa henti.
Belum sampai disitu, karyawan PT Freeport Indonesia masih harus berjibaku lagi dengan protokoler Kesehatan (prokes) yang ketat ketika ada pembatasan gerak, jarak dan bepergian keluar dari dan ke lokasi kerja (Tembagapura dan Timika) saat virus corona dan omicron melanda Indonesia dan juga lokasi kerja mereka di Tembagapura dan Timika.
Yang luar biasanya adalah walaupun dunia diterpa oleh badai corona termasuk di Timika selama kurang lebih 2 tahun, karyawan PT Freeport Indonesia tetap berdiri teguh tanpa mundur dan terus maju bekerja mempertaruhkan segenap jiwa raga untuk mempertahankan produksi tambang bahkan produksi itu meningkat cukup baik. Dalam sesi program Mining Zone CNBC (September 2021), President Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan akan ada kenaikan produksi emas 1,5 juta ons dan tembaga 1,5 milyar pon pada tahun 2022 dan operasional tambang bawah tanah sudah pada kapasitas 100%.
Giatnya karyawan dengan kondisi yang stabil dan harga komoditi yang tinggi saat ini, menurut Tony Wenas PT Freeport Indonesia diperkirakan akan mampu memberikan kontribusi kepada negara US$45 miliar atau 560 trilyun selama masa izin IUPK berlaku. Kabupaten dan Provinsi Papua dengan kepemilikan saham 10% juga akan mendapatkan dividen. Belum lagi dengan pajak-pajak yang sudah disepakati seperti misalnya pajak air permukaan dan PDB. Tentunya dengan demikian ada dampak yang cukup signifikan bagi pertumbuhan dan pergerakan ekonomi baik bagi negara maupun provinsi Papua dan kabupaten.
Banyak diantara masyarakat yang tidak mengenal dan mengetahui bagaimana karyawan di industry pertambangan bekerja dan seperti apa kondisi psikologis mereka di Tembagapura. Berada jauh dari kehidupan normal orang di perkotaan yang lebih dekat dengan fasilitas hiburan, jauh dari keluarga dan orang-orang tercinta serta benar-benar jauh dari hiruk pikuk keramaian. Terbatas pada lingkup Barak dan focus pikiran hanya kerja dan syukur sesekali hanya saling menyapa dengan teman atau kerabat yang kebetulan bertemu.
Dalam satu sesi seminar pertambangan, Arland Suruan dari Divisi External PT Freeport Indonesia ketika menanggapi berbagai pertanyaan dari para akademisi dan peserta seminar menyampaikan bahwa Management PT Freeport Indonesia memahami kondisi dan keinginan karyawannya, perusahan tambang ini telah membangun dan menyediakan fasilitas super lengkap mulai dari fasilitas Kesehatan, olahraga hingga bioskop film sekelas di kota untuk melayani kebutuhan karyawannya dan tidak hanya itu tetapi PT Freeport Indonesia selalu berinisiatif dan kreatif untuk meningkatkan pelayanan kepada karyawan dengan berbagai kegiatan yang meningkatkan motivasi kerja karyawan. Lagi menurut Arland Suruan di tengah situasi yang tidak menentu karena pandemic, Management PT Freeport Indonesia terus memberikan sosialisasi dan mengarahkan karyawan untuk mengikuti standar prokes nasional dan selalu menjamin karyawan bekerja sehat, aman, nyaman dan selamat.
Seringkali kita meremehkan atau bahkan mengkritisi karena pemahaman dan pemikiran kita yang terbatas terhadap dunia pertambangan yang kesannya hanya kepada keuntungan ekonomi semata yang kemudian menggeserkan perasaan dan pikiran kita terhadap mereka (karyawan tambang) yang bekerja mati-matian siang dan malam demi mempertahankan kehidupan bangsa dan negara tercinta Indonesia.
Karyawan PT Freeport Indonesia telah membuktikannya, mereka tetap dan terus bekerja mempertaruhkan hidup dan keinginan pribadi mereka demi bangsa dan negara walaupun tantangan dan isu itu terus datang mengganggu tapi yakinlah bahwa di saat anda tidur karyawan tambang PT Freeport Indonesia terus bekerja.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang juga menghargai dan menjunjung tinggi hasil karya anak bangsa. Majulah anak tambang Indonesia dan Selamat BK3N 2022. (Penulis Adalah dosen Ka Prodi D3 Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan, FTPP Universitas Papua Manokwari).
Tulisan ditas tahun 2022, kini diulas kembali sebagai sebuah keadaan dan motivasi dalam dunia kerja di areal PT Freeport Indonesia, sekaligus menutup Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (BK3N) 2024)