Tiga Hal Ini Bisa Membuat Nasib Jokowi Seperti Soeharto, Istana Diminta Waspada

- 16 November 2020, 12:27 WIB
Jokowi meminta PBB turut serta menjaga toleransi antar umat beragama di dunia.
Jokowi meminta PBB turut serta menjaga toleransi antar umat beragama di dunia. /BPMI Setpres/Muchlis Jr./BPMI Setpres/Muchlis Jr

PORTAL PAPUA-Krisis Ekonomi dan desakan publik menjadi kondisi yang bisa disejajarkan dengan situasi ketika penguasa 32 tahun ini mengakhiri periode jabatannya.

ketidakpuasan atas beberapa kebijakan menjadi pemicunya, di antaranya RUU KPK yang dituduh mempreteli kekuatan KPK dan RUU Cipta Kerja  yang tidak berpihak kepada rakyat.

Ketidakpuasan publik terjadi manakala Jokowi mengesahkan RUU KPK, tindakan ini diendus sebagai upaya pelemahan KPK agar tidak menjadi lembaga yang antibodi.

Baca Juga: Peringatan BMKG 16 November 2020: Waspada Gelombang Tinggi Mencapai 4 Meter di Perairan Indonesia

Patut diketahui, KPK banyak sekali menjebloskan pihak ekeskutif maupun legislatif ke penjara.  Langkah  Jokowi semakin terjal dan bukan tidak mungkin nasibnya seperti Presiden Kedua RI, Soeharto. 

Yang terbaru adalah, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menjadi pihak yang dituding oleh masyarakat sipil atas dukungannya pengesahan RUU Cipta Kerja  atau Omnibus Law yang oleh banyak kalangan bermasalah dan kontroversial.

Pada 6 Oktober 2020, melalui sidang paripurna DPR RI secara resmi mengesahkan RUU Omnibus Law  yang hingga saat ini masihi dikritik. Salah satunya yang menggelikan adalah salah ketik di beberapa bagian dan hilangnya pasal 5.

Baca Juga: 16 November 2020 Hari Toleransi Internasional: Menghormati Perbedaan

Pasca pengesahan itu, masyarakat merespon dengan unjuk rasa di beberapa daerah di Indonesia dan terus akan berlanjut.

Halaman:

Editor: Paul

Sumber: Jurnal Presesi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x