PMKRI Desak Pemerintah Kaji Ulang Kurikulum K-13, Sephia: Kurikulum pendidikan Indonesia Jawa Sentris

- 11 Mei 2021, 07:56 WIB
PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar diskusi publik
PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar diskusi publik /

PORTAL PAPUA-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar Sanctus Paulus menggelar diskusi publik yang di hadiri oleh BEM Universitas Warmadewa, BEM FISIP Universitas Warmadewa, BEM Universitas Dwijendra, BEM Universitas Ngurah Rai, dan BEM FISIP Universitas Udayana, dengan mengangkat tema "Menakar Kualitas Pendidikan Sebelum dan selama Pandemi Covid-19.

Baca Juga: Innalilahi, Eks Wakil Sekjen MU, Tengku Zulkarnain Meninggal Dunia karena Covid-19

Diskusi ini diselenggarakan di Marga Siswa PMKRI Cabang Denpasar dan dihadiri oleh Puluhan mahasiswa.

"Kekurangan fasilitas penunjang dalam hal belajar mengajar secara daring sangat memperhambat proses belajar mengajar itu sendiri, maka akan berujungan pada menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini," ujar Wakil Presiden BEM Universitas Warmadewa, Ayu.

Baca Juga: Victor Yeimo Ditetapkan Sebagai Tersangka, Kapolda Papua: Kita akan Bongkar Jaringan KNPB dengan Pihak Luar

Hal itu juga disampaikan Anjas selaku Wakil Ketua BEM Universitas Dwijendra. Ia mengutarakan bahwasanya pendidikan tidak akan berkualitas jika tanpa konsistensi pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang sudah ada secara masif dan tepat sasaran.

Diskusi tersebut semakin alot, karena para peserta mulai gelisa dengan sistem penidikan yang tengah berlangsung.

Baca Juga: Inilah Sosok dan Sepak Terjang Victor Yeimo, Aktivis Kemerdekaan Papua Barat

"Kurikulum pendidikan Indonesia saat ini ialah Jawa sentris. Pembelajaran secara daring artinya mengharuskan peserta didik harus memiliki handphone atau Leptop. Maka dari itu wacana pemerintah yang mau menurunkan bantuan Handphone atau Leptop kepada peserta didik yang kurang mampu harus tepat sasaran agar proses belajar-mengajar bisa berjalan efisien," ujar Sephia selaku Wakil Ketua BEM FISIP Universitas Warmadewa.

Baca Juga: Dampak Positif Pendemi Covid-19 Bagi Kapten Persipura Boaz Salossa

Di saat penghujung kegiatan, Ketua Presidium PMKRI Cabang Denpasar Sanctus Paulus memebarikan closing statement. "Pemerintah harus mengkaji ulang Kurikulum 2013 (K-13) yang katanya Merdeka Belajar, dikarenakan kurikulum ini tidak kontekstual dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini terkhusus masyarakat yang berada di daerah yang tertinggal dan masyarakat yang secara Ekonominya lemah," tutupnya.

Diskusi inipun diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan kepada para fasilitator dan dilanjuti dengan sesi foto bersama.


Alexadro Rolandi

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x