Pemerintah Siapkan Rp 1 Triliun untuk Kampus Merdeka

- 3 Mei 2021, 13:42 WIB
Pemuka agama Aam Amiruddin menyampaikan materi ceramahnya secara virtual pada puncak acara Gema Ramadan di gedung MBA ITB, Jalan Gelap Nyawang, Kota Bandung, Jumat 30 April 2021. Acara yang digelar Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB itu diisi dengan kegiatan sosial di lingkungan sekitar kampus dengan memberikan santunan kepada anak yatim serta ceramah keagamaan.
Pemuka agama Aam Amiruddin menyampaikan materi ceramahnya secara virtual pada puncak acara Gema Ramadan di gedung MBA ITB, Jalan Gelap Nyawang, Kota Bandung, Jumat 30 April 2021. Acara yang digelar Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB itu diisi dengan kegiatan sosial di lingkungan sekitar kampus dengan memberikan santunan kepada anak yatim serta ceramah keagamaan. /BeritaKBB/Ade Bayu Indra/

PORTAL PAPUA-Pemerintah pusat bakal menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk penerapan Kampus Merdeka. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Nizam.

 Baca Juga: Pemuda Ini Tega Bakar Pacarnya dengan Pertalite

“Kita alokasi anggaran lebih dari Rp1 triliun yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan juga dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” ujar Nizam dalam Knowledge Sharing Forum ke-19 yang diselenggarakan Universitas Terbuka yang dipantau di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Sebut Ada Bom dalam Koper, Perempuan di NTT Ini Ditahan Petugas Bandara

Sejumlah program Kampus Merdeka yang sudah berjalan yakni Kampus Mengajar yang diikuti 15.000 mahasiswa, yang mendamping pembelajaran siswa di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Selanjutnya program Magang Kampus Merdeka dan juga pelaksanaan Pertukaran Kampus Merdeka yang mana mahasiswa Aceh melakukan pertukaran ke Papua, dan sebaliknya.

Bahkan, lanjut Nizam, untuk pertukaran mahasiswa akan ditingkatkan ke pertukaran internasional. Tujuannya agar mahasiswa juga memiliki jejaring internasional.

Baca Juga: Usai Divaksin Guru Ini Malah Lumpuh

Selain itu juga kegiatan mikrokredensial seperti mahasiswa bisa mendapatkan sertifikat dari pelatihan yang diselenggarakan oleh Google maupun Huawei. Juga mahasiswa bisa mengikuti sejumlah proyek terkait UMKM dan lainnya 

Dalam kesempatan itu, Nizam menegaskan bahwa arah kebijakan pendidikan tinggi Kemendikbudristek yakni meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, menguatkan mutu dosen dan tenaga pendidik, dan menguatkan sistem tata kelola pendidikan tinggi.

Baca Juga: Jelang Liga 1, Persib Bandung Datangkan Striker Liga Italia

“Dalam meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi, kita perlu melakukan penguatan dan transformasi Universitas Terbuka (UT) dan perluasan pembelajaran terbuka dan masif (MOOC),” jelas Nizam.

Peningkatan kapasitas PTN atau PTS dan fasilitas merger PTS kecil. Beasiswa berkeadilan dan tepat sasaran, serta penguatan dan perluasan penggunaan teknologi untuk pendidikan.

Baca Juga: Real Madrid Tolak Cristiano Ronaldo Kembali ke Santiago Bernabeu

Nizam juga menambahkan pihaknya juga melakukan penguatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan berdaya saing.

“Kita harus memastikan lulusan kita memiliki kompetensi yang cukup, sehingga begitu lulus memiliki kompetensi dan berdaya saing,” imbuh Nizam.

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x