Upaya Tumpas KKB, 400 Prajurit TNI Yonif 315/Garuda Diterjunkan ke Papua

- 2 Mei 2021, 17:56 WIB
Kelompok teroris KKB  memberi ancaman dan peringatan pada Pasukan Setan TNI yang diberangkatkan ke Papua.
Kelompok teroris KKB memberi ancaman dan peringatan pada Pasukan Setan TNI yang diberangkatkan ke Papua. /TPNPB - OPM/

PORTAL PAPUA- Setelah melabeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sebagai kelompok teroris, pemerintah Indonesia langsung menerjunkan 400 Prajurit TNI Yonif 315/Garuda.

Para prajurit TNI tersebut diterjunkan ke Papua dengan tujuan untuk memusnahkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Lekagak yang paling diburu setelah membunuh Kabinda Papua, Mayjen Anumerta Danny.

Baca Juga: Tak Bisa Mudik, Mike D’Bagindas Ciptakan Sebuah Lagu

Pasukan ini telah dilatih menembak khusus dan kerap dijuluki sebagai Pasukan Setan.

Selain, membasmi KKB Lekagak, Pasukan Setan yang terdiri dari 400 personil dengan keterampilan khusus tersebut diterjunkan dengan tujuan mengamankan Papua pasca sejumlah aksi penembakan yang dilakukan oleh KKB Papua.

Dilansir dari Instagram resmi Kodam III Siliwangi, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto memeriksa kesiapan Satgas Yonif 315/Garuda pada Selasa 27 April 2021.

Baca Juga: Personel IZ*ONE Berlibur di Kampung Halaman Mereka

Kesiapan dan briefing latihan ini dilakukan pratugas Yonif 315/Garuda dalam rangka Pengamanan Daerah Rawan di Wilayah Papua Tahun 2021.

Tak hanya dari Yonif 315 Garuda, ratusan personel TNI Batalyon Yonif 521 Kediri juga akan diberangkatkan ke Papua.

Pemberangkatan TNI ini dilakukan, diketahui untuk menjaga kedaulatan negara dan kondusifitas wilayah Papua, pasca penyerangan oleh KKB.

Baca Juga: Peringatan Hardiknas, Kemendikbud Tekankan Tranformasi Pendidikan Melalui Merdeka Belajar

Pasukan ini diturunkan jelang Idul Fitri sekaligus untuk mengganti prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 500 Raider Surabaya. 400 Personel tersebut akan bertugas kurang lebih 9 bulan lamanya.

"Batalyon ini akan berangkat ke Papua, menggantikan prajurit sebelumnya di daerah Kabupaten Intan Jaya," kata Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto.

"Di sana mereka akan melaksanakan tugas pengamanan daerah rawan, artinya memang daerah penugasan cukup rawan akibat beberapa minggu ini meningkat gangguan keamanannya," lanjutnya.

Sebelum berangkat, selama ini mereka telah dibekali taktik perang serta perlindungan diri dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Baca Juga: OPM Papua Dilabeli Teroris, LIPI: Pemerintah Tidak Bijaksana Selesaikan Konflik Papua

Selain menjaga kedaulatan NKRI, para prajurit diharapkan mampu menjadi pelindung bagi warga di sana hingga menciptakan suasana yang aman.

Hal ini tentu berlatar belakang dari 8 April 2021 lalu, di mana KKB Papua menembak seorang guru di Kabupaten Puncak bernama Oktavianus Rayo.

Tidak hanya itu, KKB juga membakar tiga sekolah di Kabupaten Puncak.

Kemudian, tanggal 9 April 2021, seorang guru SMP bernama Yonathan Randen kembali ditembak mati KKB di Kabupaten Puncak.

Seorang pengemudi ojek bernama Udin lantas ditembak di area Pasar Ilaga Kabupaten Puncak oleh KKB pada 14 April 2021.

Baca Juga: Pasca Penetapan KKB sebagai Kelompok Teroris, TNI-Polri Bergerak ke Kabupaten Puncak

Tanggal 15 April KKB menembak mati seorang pelajar SMA di Kabupaten Puncak bernama Ali Mom.

Selain itu, Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu gugur dalam kontak tembak di sekitar Puncak Papua. Korban tewas di Distrik Boega, Puncak Papua pada 25 April 2021.

Kemudian Bharatu I Komang Wira Natha, anggota Resimen III Pelopor Brimob Polri, meninggal saat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, Selasa 27 April 2021.

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x