Network
PORTAL PAPUA-Densus 88 Antiteror Polri baru-baru ini menangkap FA salah seorang calon anggota Muhammadiyah yang ternyata adalah terduga teroris. Atas peristiwa ini Ketua Pengurus Daerah Muhammadyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rakhmanto pun mengakui mesti lebih berhati-hati dalam menyeleksi calon kader menyusul penangkapan FA ini.
Sebelumnya, pendakwah berinisial FA asal Mantrijeron, Kota Yogyakarta diamankan di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (8/4). Ia diketahui memiliki Nomor Buku Muhammadiyah (NBM) yang menunjukkan dirinya tergabung dalam keanggotaan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mantrijeron.
Baca Juga: Sebaiknya Anda Tahu Peristiwa Langka Pada 15 April 2014 Lalu
"Menurut ketua cabangnya, dia hanya titip nama saja karena tidak aktif," kata Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta Akhid Widi Rakhmanto saat dihubungi, Selasa (13/4).
Dikatakan Akhid, FA terdaftar sebagai salah satu anggota majelis tabligh yang membantu kegiatan dakwah. Namun, sepengetahuan Akhid, FA cenderung lebih aktif di luar organisasi yang tak ada kaitannya dengan Muhammadiyah.
"Nah, kalau NBM itu karena Muhammadiyah sangat terbuka dan sangat percaya pada semua orang, anda saja datang, isi blanko, datang ke PP cari kartu anggota, bisa," bebernya.
Berkaca pada kejadian ini, pihaknya bakal mengevaluasi proses pemberian NBM bagi siapa saja. Muhammadiyah mengakui kurang selektif selama ini.
"Kita belum tahu persis ya beliau itu benar teribat terorisme atau tidak. Barangkali harus sampai pengadilan [untuk membuktikan], tapi kalau melihat ini ada benarnya kita harus hati-hati," ujarnya.
