Mendikbud Luncurkan Program Guru Belajar dan Berbagi, Iwan Syahril: Guru merupakan Sumber Belajar

- 3 Maret 2021, 12:09 WIB
Presiden Jokowi sambutan samping kanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kiri Kemedikbud Nadiem Makarim.
Presiden Jokowi sambutan samping kanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kiri Kemedikbud Nadiem Makarim. /Instagram @kemedikbud.ri/

PORTAL PAPUA- Belum lama ini, Kemendikbud meluncurkan program terbarunya yang bertajuk "Guru Belajar dan Berbagi" sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kompetensi atau kemampuan guru dalam belajar.

Program tersebut tentu akan mendongkrak para guru untuk saling memberikan pengetahuan dan pengalaman pada sesama agar bisa saling memperkaya pengetahuan guru itu sendiri.

Baca Juga: Kemendikbud Sediakan Materi Belajar Daring Persiapan Seleksi Tes PPPK 2021

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Iwan Syahril mengatakan guru dapat belajar tanpa harus menunggu surat tugas terlebih dahulu.

“Harapan kami belajar bukan kesempatan, tapi lebih kemauan. Guru merupakan sumber belajar, untuk itu harus terus belajar,” katanya.

Program Guru Belajar dan Berbagi yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim tersebut dapat diakses melalui laman https://gurubelajardanberbagi.kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Tolak Otsus Jilid II, 107 Organisasi Gabung PRP

Sebenarnya, program Guru Belajar dan Berbagai juga sebagai dukungan persiapan seleksi tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), yang mana semua materi pembelajarannya dapat diakses secara daring.

Materi yang diakses secara daring tersebut tentu saja memacu peserta PPPK untuk bisa belajar secara mandiri di rumah guna mempersiapkan diri untuk mengikuti tes masuk PPPK di tahun 2021 ini.

Menyangkut penyediaan materi secara daring tersebut, Nadiem Makarim berharap agar calon guru PPPK dapat memanfaatkan secara baik program belajar mandiri atau daring yang telah disediakan oleh Kemendikbud.

Baca Juga: Dunia Reggae Berduka, Bunny Wailler Tutup Usia

Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan pemerintah merekrut guru ASN PPPK 2021 bisa mencapai target hingga satu juta orang sesuai dengan kebutuhan guru di setiap daerahnya.

“Pada 2021, kami merancang kebijakan rekrutmen guru ASN PPPK 2021 dengan kuota yang sangat besar, yakni hampir satu juta orang kapasitasnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan guru di masing-masing daerah,” ujar Nadiem dalam peluncuran program "Guru Belajar dan Berbagi - Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja" yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Seleksi guru ASN PPPK Tahun 2020-2021 kali ini tentu berbeda dari tahun sebelumnya karena dilaksanakan secara daring mengingat masih mewabahnya COVID-19.

Selain itu, pada tahun 2021, seleksi guru ASN PPPK juga terbuka untuk semua guru honorer dan lulusan program pendidikan guru (PPG).

Baca Juga: Rina Gunawan Meninggal Dunia, Sempat Terpapar Covid-19

“Semuanya akan punya kesempatan untuk membuktikan kelayakannya untuk menjadi ASN. Sebagai dukungan persiapan seleksi, kami menyediakan materi pembelajaran yang dapat diakses secara daring. Walaupun bisa gagal pertama kali, ia bisa memberikan kesempatan beberapa kali, tiga kali untuk lolos seleksi tes PPPK,” katanya.

Nadiem optimis bahwa setiap guru dapat mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi dengan baik dan antusiasme yang tinggi sebab dengan kesungguhan itulah para guru yang lolos seleksi dapat mendidik dan membentuk masa depan siswa.

“Oleh karena itu kami mengundang para guru honorer dan lulusan PPG untuk membuktikan kelayakannya menjadi guru ASN PPPK melalui seleksi yang adil, bersih serta demokratis,” tutur Nadiem.

Elvis Romario

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x