Setahun Covid-19 di Indonesia, Ini Kata Pakar Epidemiologi

- 2 Maret 2021, 21:40 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /pixabay/fernandozhiminaicela

PORTAL PAPUA- Setahun berlalu sejak Presiden Jokowi mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia hingga hari ini tanda-tanda penurunan kasus belum menampakkan hasil. Para pakar epidemiologi pun angkat bicara mengingatkan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada vaksinasi melainkan pada tracing dan testing.

Baca Juga: Sinopsis SAMUDRA CINTA 3Maret 2021, Doni samperin Ariel dalam Keadaan Marah Karena Milihat Linda

Windu Purnomo, pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga Surabaya mengemukakan dalam beberapa hari terakhir ini Indonesia memang mencatat tren penurunan kasus Covid-19, namun perlu digarisbawahi bahwa ini penurunan semu. Penurunan kasus ini terjadi karena turunnya testing atau pengujian Covid-19 di tanah air.

"Jadi yang namanya testing itu menurun ya, bahkan di tiga hari terakhir ini sudah jauh dibawah target minimum WHO yang mestinya 39 ribu pemeriksaan per hari, kemarin tanggal 1 Maret tinggal 18 ribu sekian. Bayangkan, kurang dari separuh target minimum. Dan itu terjelek, terburuk dalam 4 bulan terakhir," kata Windhu.

Baca Juga: IDI Keberatan dengan Penyelenggaraan Piala Menpora di Tengah Pandemik

Senada dengan Windhu, Dicky Budiman, pakar epidemiologi dari Griffith University Australia mengungkapkan hal serupa, bahwa penurunan kasus harian dalam beberapa hari ini dikarenakan rendahnya atau menurunnya testing dan tracing Covid-19 di Indonesia.

"Kita tidak boleh terpaku pada kasus harian yang menurun karena tidak valid, apalagi di negara-negara seperti Indonesia yang cakupan testing tracing-nya rendah. Itu amat sangat tidak valid dan berbahaya, karena itu akan misleading, misinterpretasi dan juga misekspektasi," jelas Dicky.

Baca Juga: Tunjang Siswa XII Persiapan UTBK 2021, Education Officer Sediakan Aplikasi Pahamify Gratis
Kedua pakar epidemiologi ini sepakat mengatakan bahwa Indonesia sampai saat ini belum juga melewati puncak gelombang pertama pandemi Covid-19.

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x