Tingkatkan Kompetensi dan Kolaborasi untuk Perkuat Komunikasi Strategis Pemerintah

11 Maret 2024, 23:55 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menyatakan disrupsi teknologi membawa banyak tantangan pada kerja kehumasan pemerintah. /infopublik.id/

PORTAL PAPUA  - Disrupsi teknologi mengubah praktik komunikasi publik pemerintah. Kehadiran teknologi digital membuat komunikasi berlangsung dua arah dan memungkinan Pemerintah mendengarkan publik secara langsung.

Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba menyatakan disrupsi teknologi membawa banyak tantangan pada kerja kehumasan pemerintah. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menghadapi dinamika komunikasi strategis pemerintah di era digital.

“Banyak tantangan government public relations di era digital. Selain kolaborasi dengan media, ada tugas yang kompleks dalam membangun relasi di tengah lingkungan yang selalu berubah,” ungkapnya saat memberikan sambutan penutup International Strategic Communication Workshop Series di Jakarta Pusat, Kamis (7/3/2024).

Dalam lokakarya hasil kerja sama Kementerian Kominfo dengan Government Communications Service Internasional Inggris itu, peserta dari kementerian dan lembaga mendapatkan banyak pengalaman mengenai kerangka kerja dan strategi komunikasi untuk menghadapi disrupsi teknologi. 

Sekjen Mira Tayyiba menyatakan penyelenggaraan lokakarya akan dapat meningkatkan kompetensi peserta terutama dalam melaksanakan komunikasi strategis pemerintah.

“Penyelenggaraan lokakarya akan dapat memperluas cakrawala dan memperdalam pemahaman tentang peran strategi komunikasi dalam merespons berbagai tantangan di masa depan. Saya yakin, lokakarya ini telah memperkaya pengetahuan dan kapasitas kami sebagai pejabat pemerintah yang bertanggung jawab dalam menyampaikan berita terkait kebijakan dan peraturan pemerintah,” tuturnya.

Di tengah polarisasi wacana dan kehadiran disinformasi membutuhkan strategi untuk mengelola kepercayaan dan kredibilitas lembaga pemerintah. Oleh karena itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan agar peserta lokakarya dalam menghadapi penyebaran disinformasi. 

“Dalam tiga hari terakhir ini, peserta telah mendalami diskusi mengenai penyampaian komunikasi yang sukses, komunikasi krisis, misinformasi, disinformasi, komunikasi strategis, serta kerangka kerja RESIST (Recognise, Early Warning, Situational Insight, Impact Analysis, Strategic Communications, Tracking Effectiveness),” ungkapnya.

Sekjen Mira Tayyiba mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris dalam penyelenggaraan lokakarya untuk meningkatkan kapasitas komunikasi strategis pemerintah. Lebih dari itu, Sekjen Kementerian Kominfo mengharapkan kerja sama Indonesia dan Inggris akan lebih meningkat di masa depan.

“Saya juga berharap kerjasama antara Indonesia dan Pemerintah Inggris dapat terus berkembang dan menghasilkan lebih banyak peluang di masa mendatang,” ungkapnya.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menyatakan kebanggaan atas kolaborasi Inggris dengan Indonesia dalam lokakarya mengenai upaya memaksimalkan peluang dan mengatasi tantangan komunikasi pemerintah. 

“Lewat lokakarya ini Inggris dan Indonesia bisa belajar dan berbagi pengalaman masing-masing dalam melakukan komunikasi. Bagaimana membangun resilensi komunikasi pemerintah dalam menghadapi mis dan disinformasi,” ungkapnya.  

Secara khusus, Dubes Inggris juga mengharapkan kerja sama akan terus berkembang untuk meningkatkan kapasitas bagi komunikator pemerintah ke depan.

“Momentum 75 tahun peringatan kerja sama Inggris dengan Indonesia semoga akan menjadikan kerja sama makin intensif. Misalnya kerja sama untuk komunikasi pemerintahan agar bisa lebih efektif di masa depan,” harapnya.***

Editor: Eveerth Joumilena

Terkini

Terpopuler