Network
PORTAL PAPUA- Salah satu pengukur wilayah layak anak adalah adanya fasilitas toilet bersih, sebagai penentu kesehatan dan kecerdasan anak untuk itu Pemerintah Provinsi Papua mengajak Akademisi dari seluruh perguruan tinggi di Jayapura rembuk Akademisi bertujuan Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan (STBM) Mewujudkan Akses Sanitasi Papua Bermartabat, rembuk bertempat Cafe D’Jimbaran Holtekam, Jumat (26/1/2024), seluruh kegiatan di dukung oleh Yayasan Gapai Papua dan Unicef.
UNICEF Indonesia Water Sanitation and Hygiene (WASH) specialist for UNICEF Indonesia, Reza Hendrawan mengharapkan adanya pengenalan target pembangunan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) mencapai Papua sejahtera.
“Saling memetakan, punya angka yang paling besar, 1 dari 4 anak membuang air besar sembarangan, masalah besar tidak bisa di selesaikan sendiri, saling back up STBM saling memetakan, harapannya punya kesepatakatan yang bisa perkuat mencapai target papua cerdas, sehat, sejahtera, hasilnya punya kesepakatan bersama,”Harapnya.
Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Ferry Maitindom meminta agar pemberian bantuan Toilet tepat sasaran sesuai standart kebersihan.
“Berharap bisa menyelesaikan permasalahan sanitasi yang aman di Papua, mengunakan jamban yang terlindungi, tampilkan dana yang benar dan sempurna supaya perbaikan pembangunan sanitasi tepat sasaran, kabupaten masi berada di bawah standart layak,” Pesannya.
Dosen Ekonomi Pembiayaan Kesehatan Universitas Cendrawasih, Prof. Julius Ary Mollet, SE., MBA., MTDev., PhD, memberikan usulan pembangunan Toilet dengan pendanaan di usulkan dari Pemerintah Papua.
“Kita buat model kebijakan jangka panjang dan pendek, ada beberapa isu kita pikirkan sustainable (keberlanjutan) rencana perbaikan sanitasi di penangulangan kemiskinan, ada di perencanaan pembiayaan kesehatan, pembangunan sanitasi bisa di danai dari perencanaan ini,”Tukasnya. (Fransisca)
