Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Raih Lima Penghargaan IGA Awards 2024

- 23 Januari 2024, 07:33 WIB
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Raih Lima Penghargaan IGA Awards 2024
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Raih Lima Penghargaan IGA Awards 2024 /

PORTAL PAPUA- Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku berhasil meraih lima penghargaan berbagai kategori dalam ajang Indonesia Green Awards (IGA) 2024 yang diserahkan langsung oleh Chairman La Tofi School of Social Responsibility, La Tofi bertempat di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Penghargaan yang diraih merupakan bukti komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dimana setiap proses bisnis yang dijalankan tidak lepas dari pelestarian alam dan lingkungan.

Indonesia Green Awards merupakan ajang yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility (LSSR) yakni ajang inisiatif perbaikan lingkungan hidup yang berkontribusi dalam mencapai komitmen Net Zero Emmision (NZE) pada tahun 2060.

Ajang ini telah diselenggarakan sejak tahun 2010, sebagai sarana dalam mengapresiasi perusahaan, individu ataupun organisasi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. Penilaian akan inovasi dalam mendukung NZE 2060 menjadi sebuah poin penting dalam ajang IGA dan menjadi motor penggerak akan Gerakan Nol Emisi dalam upaya pelestarian lingkungan untuk kehidupan anak cucu bangsa.

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku melalui empat unit lokasi kerja yaitu Integrated Terminal Jayapura, Integrated Terminal Wayame, Fuel Terminal Biak dan DPPU Babullah berhasil meraih penghargaan IGA dalam lima kategori.

Melalui masing-masing program yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan melalui inovasi dan kreatifitas dalam mendorong pengembangan taraf hidup masyarakat.

Diantaranya seperti Program Kampung Bright Gas - Pengolahan Ikan Asar yang telah berhasil menjadi pelopor pencegahan polusi dengan melakukan bentuk modernisasi energi dari proses pembakaran ikan yang biasanya menggunakan kayu bakar, kini dialihkan menggunakan smoke house dengan bahan bakar Gas LPG (Bright Gas).

Proses ini memiliki tujuan efisiensi waktu, tenaga, serta biaya dalam proses pembuatan ikan asar. Pembuatan ikan asap menggunakan metode modern ini, dapat memangkas biaya produksi hingga sebesar 50-70% dikarenakan sudah tidak perlu membeli kayu bakar lagi.

Hasil pembakaran pun tidak hanya dijual berbentuk ikan utuh saja, melainkan dijual dalam bentuk sambal, panada, dan akan segera muncul produk olahan yakni abon ikan. Dan dari hasil tersebut, mampu menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x