MUI dan FKUB Gelar Seminar Kebangsaan dan Keagamaan Ini Harapan Triwarno

- 9 Januari 2024, 17:14 WIB
Suasana Kegiatan Seminar Kebangsaan dan Keagamaan yang diselenggarakan oleh MUI Bekerjasama dengan FKUB Kabupaten Jayapura, di Ballroom Suni Garden Lake Hotel, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin, 8 Januari 2024
Suasana Kegiatan Seminar Kebangsaan dan Keagamaan yang diselenggarakan oleh MUI Bekerjasama dengan FKUB Kabupaten Jayapura, di Ballroom Suni Garden Lake Hotel, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin, 8 Januari 2024 /



PORTAL PAPUA- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayapura, selenggarakan Seminar Kebangsaan dan Keagamaan tentang Peran Tokoh Agama yang berorientasi Tasamuh (Sikap Toleransi dan Moderat), di Ballroom Suni Garden Lake Hotel, Hawaii, Kota Sentani, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin, 8 Januari 2024.

Kegiatan yang diselenggarakan MUI Kabupaten Jayapura bekerjasama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura itu bertemakan "Peran Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat yang Moderat Dalam Menciptakan Kerukunan dan Kedamaian Antar Umat Beragama di Kabupaten Jayapura".
Seminar kebangsaan dan keagamaan itu dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., juga menghadirkan Pimpinan Yayasan Al Fachriyah Kota Tangerang, Provinsi Banten Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan selaku narasumber.

Pj Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo, S.STP., M.Si., sangat mengapresiasi dan juga memberi penghargaan kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayapura, yang sudah cepat menginisiasi kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
"Kita mau situasi Kamtibmas harus dijaga, guna meningkatkan kembali kesadaran dan tanggung jawab kita sebagai umat beragama, juga mendukung serta bekerjasama dalam menciptakan perdamaian di Kabupaten Jayapura. Jangan karena hal- hal yang telah terjadi itu merusak apa yang sudah kita jaga selama ini. Apalagi kita tahu bahwa Kabupaten Jayapura telah dicanangkan sebagai daerah zona integritas kerukunan antar umat beragama," ucapnya kepada wartawan usai membuka kegiatan tersebut, Senin, 8 Januari 2024 sore.

Kegiatan seminar yang dilakukan MUI bekerjasama dengan FKUB Kabupaten Jayapura ini harus rutin dilaksanakan, karena dalam menjaga situasi kamtibmas itu perlu ada peran dari tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Apabila hal ini dapat dijaga, dipastikan integritas umat beragama yang sudah tertanam selama ini benar-benar dapat dirasakan," ujar mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Keerom ini.
Selain itu, kalau berbicara terkait menjaga semangat kebangsaan dan juga integritas antar umat beragama bukan hanya diucapan saja, tetapi benar-benar nyata dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Berbicara soal kebangsaan tidak lepas dari Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI, yang memiliki semangat dan wawasan kebangsaan harus terus terwujud. Untuk mencapai hal itu, maka butuh peran yang baik dalam sikap maupun mental," bebernya.

Untuk itu, Bupati Triwarno pun berharap melalui kegiatan seminar ini mampu merumuskan hal-hal yang baru dari peran tokoh agama. "Saya harap lewat seminar ini, pelayanan pembinaan keagamaan dapat menciptakan semangat kebersamaan dalam menciptakan kedamaian, melalui ceramah-ceramah atau khotbah yang disampaikan kepada setiap ummat," cetus mantan Pjs Bupati Asmat ini.
Sementara itu ditempat yang sama, Ketua MUI Kabupaten Jayapura, Mustofa menyampaikan, terlaksananya kegiatan seminar ini, karena adanya peristiwa yang terjadi pada beberapa waktu lalu di Kampung Karya Bumi-Besum, Distrik Namblong.
"Kabupaten Jayapura yang telah dicanangkan sebagai zona integritas kerukunan antar umat beragama sudah terkoyak, karena kurangnya pupukan-pupukan dari nilai nilai kerukunan tersebut," katanya.

Untuk itu, Mustofa juga meminta kepada Pemkab Jayapura dan TNI/Polri dapat menindak tegas kepada penjual ataupun pengedar minuman keras (Miras) tanpa ijin. "Seluruh masyarakat untuk sama-sama mengawasi peredaran penjualan miras, yang menjadi pemicu terjadinya hal hal buruk. Dan, kepada seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk tidak bosan-bosannya menjadi teladan yang baik kepada masyarakat," pungkasnya. (Fan)

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x