"Sekali lagi, secara tegas disini sampaikan kami tidak mau diperalat. Karena kami pergi untuk bicara agar pekerjaan pembangunan jalan (Kemiri-Depapre) ini tetap dilakukan. Jika kembali harus pembayaran ganti rugi, maka kami dari tim tetap solid mengawal aspirasi dari Jakarta hingga kembali ini sangat tidak terima adanya penolakan pembangunan jalan tersebut," tegasnya lagi menambahkan.
Pantauan media online ini, peserta demonstrasi dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Jayapura dan Polsek Sentani Barat, serta TNI.
Puluhan orang tersebut melaksanakan aksi demo saat tiba di Kantor Bupati Jayapura itu diterima oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Umum Setda Kabupaten Jayapura Elphyna D. Situmorang didampingi Asisten II Bidang Perekonomian Delila Giay dan Asisten III Bidang Administrasi Umum Jhon Wiclif Tegai.
Mereka berorasi dan kembali menegaskan bahwa masyarakat adat suku Moy dan Tanah Merah dari Distrik Sentani Barat, Depapre, Yokari dan Raveni Rara mendukung Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura untuk segera membangun jalan Kemiri-Depapre.
Mereka menolak seluruh pernyataan Ketua DAS Moy Nikodemus Yoboisembut bersama dua rekan lainnya yakni, Onesimus Banundi dan Simson Banundi yang menyatakan, bahwa bayar ganti rugi dulu, baru bangun jalan Kemiri-Depapre. (Irf)