Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi Univ. Ottow Geissler Kepada Petani Nanas Madu Di Jayapura

- 23 September 2022, 22:07 WIB
Suasana Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi Universitas Ottow Geissler dengan memeberikan pelatihan kepada petani nanas madu di Distrik Bhayangkara, Kota Jayapura pada 17 September 2022
Suasana Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi Universitas Ottow Geissler dengan memeberikan pelatihan kepada petani nanas madu di Distrik Bhayangkara, Kota Jayapura pada 17 September 2022 /Septa/Portal Papua

PORTAL PAPUA - Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Universitas Ottow Geissler melakukan Pengabdian Masyarakat kepada petani nanas madu di Distrik Bhayangkara, Kota Jayapura, pada 17 September 2022.

Selaku Ketua kegiatan ini, Novita Condro, M.P. mengatakan bahwa, "Tujuan dilakukannya Pengabdian Masyarakat ini ialah untuk melatih petani nanas dengan ketrampilan pasca panen melalui teknologi olah minimal".

Nanas Wamena atau yang biasa disebut dengan nanas madu merupakan salah satu jenis buah yang menjadi primadona di Papua. Nanas ini mempunyai ciri khas dengan bentuknya yang kecil. Selain itu, buah ini mempunyai rasa yang lebih manis sehingga banyak diminati oleh masyarakat.

Buah ini biasa menghasilkan produksi yang melimpah saat panen, namun belum tentu nanas ini bisa terjual habis di pasar tradisional yang menyebabkan kerugian bagi para petani.

Berlandaskan permasalahan yang dialami, maka Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Universitas Ottow Geissler hadir dalam Pengabdian Masyarakat untuk memberikan solusi kepada petani asli Papua dengan komoditas nanas madu.

Suasana saat Ketua Pengabdian Masyarakat, Novita Condro, M.P. foto bersama tim Prodi Agroteknologi serta petani nanas madu Papua
Suasana saat Ketua Pengabdian Masyarakat, Novita Condro, M.P. foto bersama tim Prodi Agroteknologi serta petani nanas madu Papua Septa/Portal Papua

Prodi Agroteknologi merupakan Program Studi yang berkaitan erat dengan pertanian yang bisa memberi dampak bagi masyarakat sekitar.

Dalam hal ini, Akademisi berperan untuk mentransfer ilmu melalui ketrampilan dasar dan pengetahuan kepada masyarakat serta mampu menjembatani persoalan yang dihadapi saat di lapangan oleh para petani. Karenanya, melalui teknologi olah minimal diharapkan dapat menekan kerugian bagi petani.

"Teknologi pasca panen yang diajarkanpun sederhana yakni, berupa fresh cut yang merupakan produk pembuatan menggunakan aplikasi proses yang minimal (pengupasan, pemotongan, dan pengemasan) dengan memperhatikan aspek sanitasi dan higienitas selama proses berlangsung. Hal ini guna meningkatkan nilai tambah dan mengembangkan diversifikasi dengan memperkenalkan produk siap saji.," ujar Novita Condro, M.P.

Halaman:

Editor: Septa Kulsumawulan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x