Network
“Kalau sama suami misalnya dia sukanya sarapan itu suka telor orak arik, pakai daging asap, sama roti. Itu kita siapkan selama seminggu,” ungkap wanita asal kota Gudeg itu.
Selain itu, metode terakhir yang menurutnya tidak diabaikan ialah segiat mungkin berkonsultasi dengan dokter ahli gizi. Apalagi, jika terdapat salah satu anggota keluarga yang mengalami masalah dengan kesehatannya.
“Aku kan punya dua balita. Dua-duanya punya kondisi dengan kesehatan, yang satu kita tanya dokter untuk makanan yang bagus untuk matanya kan. Sementara satu lagi lahir dengan prematur berat badannya kecil, jadi tanya dokter juga yang bagus untuk anak yang kurang berat badannya nutrisi terbaik itu apa,” ucap Asri.
Baca Juga: Kakanwil Kemenkumham Papua dan Pegawai Bank Mandiri Silaturahmi Lewat Jalan Sehat dan Joging Bersama
Akhirnya, ia memberi nasehat sebagai seorang ibu yang peduli pada keluarga dan pada lingkungan. Untuknya, tidak jadi masalah kalau repot dengan urusan seperti ini demi mencapai sesuatu yang baik dan sehat.
“Memang agak repot ya. Hidup sih memang sudah repot, tapi demi mendapatkan kualitas makanan hingga hidup yang terbaik ya gak apa-apa. Yang penting gak buang-buang makanan, hemat dan gak jajan,” tutup Asri.***
