Inilah Hasil Lokakarya 'Api Injil Terus Menyala dari Tanah Papua' Oleh PGLII, PGGP dan WVI

- 1 Maret 2022, 11:55 WIB
Wahana Visi Indonesia (WVI) berkomitmen melakukan respons tanggap bencana selama 3 bulan. Beberapa respons yang akan dilakukan WVI, antara lain berupa pengadaan air bersih, pendistribusian paket perlengkapan keluarga dan anak
Wahana Visi Indonesia (WVI) berkomitmen melakukan respons tanggap bencana selama 3 bulan. Beberapa respons yang akan dilakukan WVI, antara lain berupa pengadaan air bersih, pendistribusian paket perlengkapan keluarga dan anak //wahanavisi

PORTAL PAPUA -   Lokakarya Membangun Paradigma Inklusif (MPI) dengan tema “Api Injil Terus Menyala dari Tanah Papua” digelar oleh PGLII, PGGP dan Wahana Visi Indonesia di Entrop Kota Jayapura sejak 23-25 Februari 2022.

Kegiatan yang dihadiri 13 peserta meliputi para Pendeta dan Pimpinan Gereja dan Pastor, serta  Fasilitator, dan co-fasilitator ini, menghasilkan program turunan berupa 5 (lima) program unggulan dan prioritas yang terdiri dari 2 (dua) program Pendidikan yaitu Integrasi Sekolah Minggu dan PAUD melalui program pembekalan guru Sekolah Minggu dan PAUD, Program Penggalangan Pendanaan.

Sedangkan bidang ekonomi, membuat 2 (dua) program unggulan dan prioritas yaitu pendataan pemberdayaan ekonomi jemaat dan pedagang di pasar  Tradisonal. Dan program unggulan di dalam menangani isu-isu sosial termasuk diantaranya adalah penanganan 60.000 pengungsi dan pembangunan shelter (penampungan sementara untuk para pengungsi) masyarakat korban konflik.

Ketua II PGGP, Pdt. Metusaleh P.A  Maury, S.Th mengatakan, kegiatan workshop tersebut masih dalam rangkaian peringatan Hari Pekabaran Injil (HPI) ke-167.

"Workshop MPI merupakan bagian dari rangkaian HPI yang menegaskan bahwa kehadiran gereja-gereja Papua adalah sebagai umat Allah yang dipanggil untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah yang dinampakkan dalam kepeduliaan untuk menyelesaikan masalah Pendidikan, ekonomi dan isu-isu sosial di Papua," kata pdt. Maury.

Dijelaskan, salah satu masalah utama yang dibahas dalam penyusunan program adalah belum terintegrasinya antara Sekolah Minggu dan PAUD akibat perbedaan doktrin, termauk kurangnya dukungan stakeholder dan minimnya pendanaan, serta belum adanya system rekrutmen, kurikulum yang memadai.

Penyusunan program lainnya di bidang ekonomi dan isu-isu sosial terkait dengan penanganan pengungsi juga menjadi analisa MPI.

"Syukur Puji Tuhan dalam workshop ini kita berhasil melahirkan lima program unggulan dan prioritas yang terdiri dari dua program Pendidikan dan dua program ekonomi umat,"ucapnya.

Dikatakan, momen perayaan HPI ke 167 merupakan titik tolak membangun semangat iman, ketahanan pengharapan dan jangkauan kasih yang meluas, melintas batas.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x