Network
PORTAL PAPUA- Dana untuk pengerjaan proyek renovasi Gedung DPRD Mimika tahun anggaran 2019 dan 2020 sebesar Rp 6 miliar diduga diselewengkan.
Sekretaris DPRD Mimika Ananias Faot beberapa waktu lalu menyebutkan renovasi Gedung DPRD Mimika yang berlokasi di Jalan Cenderawasih Timika itu dianggarkan selama dua tahun berturut-turut. Dana pada 2019 sebesar Rp 5 miliar, dan pada 2020 dianggarkan kembali dengan dana lebih dari Rp 1 miliar.
Baca Juga: Sebaiknya Anda Tahu, Kapan Vaksin Pertama Kali Ditemukan?
Sayangnya rumah representasi suara rakyat yang berbentuk honai itu sudah mulia bocor.
"Setelah selesai renovasi tahun 2019 dimana atap gedung DPRD Mimika dibuka terjadi kebocoran dimana-mana, sehingga ruang kerja staf seperti ruang sidang utama, ruang kerja kabag dan staf basah semua," ujar Ananias.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian seorang Istri 19 Maret 2021 Nana Baca Berita Tentang Dewa Hamili Sekertarisnya
Kebocoran ini jelas sangat menggangu dan menghambat kerja. Peralatan seperti komputer dan perangkat elektronik lainnya harus ditutup dengan koran, agar tidak terkena rembesan air hujan.
Anjas yang menjabat Sekwan Mimika pada Juli 2020 lalu itu pun mempertanyakan kualitas pekerjaan renovasi Gedung DPRD Mimika.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Mimika Elminus B. Mom meminta Sekwan segera memanggil kontraktor untuk dimintai penjelasan terkait kebocoran atap Gedung DPRD Mimika.
"Ketua DPRD Mimika dan Sekwan harus panggil kontraktor. Kontraktor yang tidak becus seperti ini tidak boleh lagi diberikan pekerjaan, harus di-blac list," kata Elminus.
Informasi yang dihimpun di Kantor DPRD Mimika, pekerjaan renovasi ini ditangani oleh perusahaan kontraktor dari Makassar. Hanya saja dalam pelaksanaan, pihak kontraktor memberikan kuasa lebih lanjut kepada kontraktor lokal di Timika bekerja sama dengan oknum staf Sekretariat DPRD Mimika.
