Delapan Danau Kritis Direvitalisasi Kementerian PUPR, Salah Satunya Danau Sentani di Jayapura

- 12 Maret 2021, 11:02 WIB
Danau Sentani di Papua surut.
Danau Sentani di Papua surut. /ANTARA

PORTAL PAPUA-Kritisnya sejumlah danau di Indonesia yang membuat daya tampungan air menjadi tidak stabil membuat pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan penanganan atau revitalisasi terhadap sejumlah danau yang kritis tersebut.

Baca Juga: Meracik Noken Alsi Keerom, dari Kulit Pohon Momo Kering

Revitalisasi danau ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi alami danau sebagai tampungan air melalui pengerukan sedimen, pembersihan gulma air/eceng gondok, pembuatan tanggul, termasuk penataan di kawasan daerah aliran sungai.

Diperkirakan ada sekitar delapan danau kritis yang akan dibenahi oleh Menteri PUPR agar dapat mengembalikan fungsi tampungan air.

Baca Juga: Melihat Benda Purbakal saat Permukaan Air Danau Sentani Sedang Surut

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dalam penyelamatan danau kritis di Indonesia ditempuh melalui kegiatan struktural dan non struktural.

Tidak hanya itu, untuk merealisasikan program penanganan sejumlah danau tersebut, tentu saja dibutuhkan kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, tokoh masyarakat, akademisi serta komunitas masyarakat lainnya.

"Keduanya membutuhkan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah, akademisi, komunitas, dan masyarakat," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat 12 Maret 2021, sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Sinopsis Kulfi di ANTV Senin, 15 Maret 2021 Amira Digunakan Rocket Cari Tau Identitas Sikander Palsu

Adapun delapan danau yang bakal direvitalisasi oleh Kementerian PUPR yang terdiri dari enam Danau Super Prioritas dan dua Danau Prioritas.

Enam Danau Prioritas meliputi Danau Toba di Sumatera Utara, Danau Maninjau di Sumatera Barat, Danau Rawa Pening di Jawa Tengah. Kemudian, ada Danau Tondano di Sulawesi Utara, Danau Limboto di Gorontalo, dan Danau Tempe di Sulawesi Selatan.

Sedangkan dua  Danau Prioritas yakni Danau Poso di Sulawesi Tengah dan Danau Sentani di Papua.

Danau Toba akan menjadi penanganan pertama oleh Kementerian PUPR. Pada TA 2020 lalu telah dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region. Kemudian pada TA 2021 akan dilanjutkan pelebaran Alur Tano Ponggol di Kabupaten Samosir.

Baca Juga: Sinopsis Kulfi Minggu, 14 Maret 2021, Amira Kesal Didatangi Sikander Palsu, Siapa Sosok Sebenarnya?

Kedua, Danau Maninjau di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat juga dilakukan Preparation of Water Resources Strategic Implementation Plan for Priority Lake - West Region.

Ketiga, Danau Rawa Pening di Jawa Tengah dengan volume tampung 48,15 juta m3 dan luas 1.850 hektar.

Penanganan keempat dilakukan pada Danau Tempe di Sulawesi Selatan yang telah dikerjakan sejak 2018. Selanjutnya penanganan kelima Danau Limboto di Gorontalo yang memiliki volume tampung 75 juta meter kubik dan luas 3.000 hektar.

Baca Juga: Gempa di Wamena Tidak Berpotensi Tsunami

Keenam, Danau Tondano di Sulawesi Utara yang memiliki volume tampung 668,57 juta meter kubik dan luas 4.616 hektar. Ketujuh Danau Poso di Sulawesi Tengah dengan volume tampung 71.812 juta m3 dan luas 37.890 hektar.

Kemudian yang paling terakhir adalah Danau Sentani di Jayapura, Papua. Untuk Danau Sentani, Kementerian PUPR akan membangun bangunan pengendali sedimen.

Program revitalisasi danau ini sebenarnya sudah dilakukan Kementerian PUPR sejak tahun 2016 secara bertahap.

Sejauh ini, sudah sekitar 15 danau kritis yang telah direvitalisasi 15 oleh Kementerian PUPR yang menjadi prioritas nasional untuk ditangani berdasarkan Konferensi Nasional Danau Indonesia (KNDI) di Denpasar, Bali pada 13 Agustus 2009 silam.*

 

Editor: Atakey

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x