Meski Jadi Destinasi Wisata, Situs Benteng Yenbekaki di Pulau Raja Ampat Disakralkan

- 10 Maret 2021, 07:17 WIB
Raja Ampat.*
Raja Ampat.* /pixabay/Ady_Fauzan/

PORTAL PAPUA-Selain memiliki keindahan alam bawah laut yang mempesona dengan keanekaragaman hayatinya, Kepulauan Raja Ampat yang memiliki luas 4,6 juta hektar juga memiliki sejumlah situs megalitik bersejarah.

Situs-situs megalitik tersebut terdapat di tiga pulau besar, yaitu Pulau Batanta, Pulau Misool, dan Pulau Waigeo.

Baca Juga: Bendungan Karalloe Sulawesi Selatan Memasuki Tahap Akhir Pembangunan

Bagi masyarakat Raja Ampat, situs megalitik yang terdapat di wilayah mereka merupakan warisan dari nenek moyang, yang hingga saat ini masih disakralkan dan dilestarikan serta dijaga dengan begitu baik.

Salah satu situs megalitik yang patut dikunjungi, yang berada di Pulau Batanta, Kampung Arefi, Distrik Selat Sagawin, yaitu situs Yenbekaki.

Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV, 10 Maret 2021, Kepala Sekolah Perlihatkan Postingan yang Menjelakan Bu Linda

Masyarakat setempat menyebut situs ini dengan nama Benteng Yenbekaki, Yambekaki, atau Yembekaki. Yenbekaki dalam bahasa Biak berarti pasir tinggi (yen: pasir, kaki: tinggi). Yenbekaki berupa struktur berbahan batu koral yang disusun berbentuk benteng.

Jarak benteng Yenbekaki dari laut diperkirakan sekitar 20 meter. Sebelah utara benteng, terdapat batu karang penghalang atau barrier reef, warna hitam, selebar satu meter yang memanjang dari darat ke laut, semacam jembatan yang menghubungkan ke laut, apabila diperhatikan batu ini merupakan sejenis dermaga alamiah, sekaligus penahan ombak.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 10 Maret 2021: Reina itu Sebenarnya Anak Siapa?

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x