PORTAL PAPUA – Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua, Ronald Manoach, membantah tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya terkait isu kericuhan yang terjadi di Nabire.
Ronald disebut sedang berada di Nabire dan dilaporkan ke Anggota Komisioner Bawaslu Papua lainnya telah memicu konflik di Nabire.
Berbanding terbalik dengan tuduhan itu, Ronald mengakui, saat itu dirinya sedang melakukan supervisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 9 Desember 2020 di Kabupaten Yahukimo, bukan di Nabire.
Baca Juga: Bantu Perangi Misinformasi Terkait Covid-19, Instagram Luncurkan Dua Fitur Baru
Baca Juga: Kalahkan Ronaldo dan Messi, Lewandowski Dianugerahi sebagai Pemain Terbaik FIFA 2020
“Adanya informasi aksi propaganda yang dilakukan oknum di Nabire terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 9 Desember 2020, bahwa saya di Nabire dan telah memicu kericuhan tidak benar, tidak benar sama sekali,” kata Ronald di Jayapura, Kamis 17 Desember 2020, dikutip dari ANTARA.
“Saya sedang melakukan supervisi di Kabupaten Yahukimo, tapi dipropaganda, nama saya dijual di Nabire,” sambungnya.
Menurut Ronald, berdasarkan informasi yang diterimanya, dirinya disebut sedang berada di Nabire dan dilaporkan ke Anggota Komisioner Bawaslu Papua lainnya bahwa dirinya telah memicu konflik di Nabire.