Dewan Adat Papua Bersama UNICEF Gelar Talkshow Pentingnya Adat Berikan Perlindungan Terhadap Anak

2 September 2022, 15:53 WIB
Yayasan Noken Papua (Yakenpa) bermitra bersama UNICEF Papua adakan talkshow mengenai bagaimana adat berikan perlindungan anak dari sisi adat Papua /lintaspapua.com/

PORTAL PAPUA - Yayasan Noken Papua (Yakenpa) bermitra bersama UNICEF Papua dan adakan talkshow mengenai bagaimana adat berikan perlindungan anak dari sisi adat Papua, pencegahan dan penanganan kasus kekerasan tehadap anak.

Baca Juga: Ibu Iriana Negara Berpesan Menunggu Kehadiran Madam Peng Liyuan istri Presiden Xi Jinping di G20

Adapun kekerasan terhadap anak selalu menjadi fokus dan topik perbincangan yang serius.Perbincangan tersebut menghadirkan beberapa narasumber yakni dari Para adat di Papua dan forum anak Papua, pembahasan berlangsung dalam talkshow di Radio Bahana Sangkakala 92.5 FM, Kampung Buton Skyland. Rabu 31 Agustus 2022.

Sekretaris Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay, Hanggua Rudi Mebri mengatakan Karena kemajuan jaman, perbedaan anak jaman masa lalu dan masa kini, pergeseran sangat mempengaruhi pertumbuhan karakternya.

Baca Juga: BBMKG Jayapura Minta Nelayan dan Nakhoda Kapal Waspadai Angin Kencang dan Tinggi Gelombang

“Saya mengingatkan untuk kita terutama orang asli Papua, kekerasan yang paling jahat menurut saya di kemajuan hari ini adalah orang tua tak punya waktu lagi untuk anak, akan tetapi anak punya orang tua adalah handphond, waktu akan habis dengan bermain handphone saja dan anak ditinggal, pergunakanlah handphone dengan baik dan bijak”ucapnya.

Baca Juga: Inilah Rutinitas Ibu Negara Iriana Jokowi Ketika Hadiri Penguatan Karakter PAUD di Tangerang

Sementara itu, Direktur Lembaga Penelitian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindunga Anak Papua, sekaligus sebagai Ketua Pokja Perempuan dan Anak Dewan Adat Papua, Eirene Waromi menyampaikan Defenisi anak didalam masyarakat adat masing masing mempunyai cara pandang yang berbeda karena setiap suku mempunyai cara tersendiri dalam melihat anak.

 

“Kebutuhan masyarakat hari ini masalah perlindungan berbasis budaya atau pendekatan budaya tidak kita sentuh dengan baik, sehingga layanan layanan yang tersedia di mekanisme kekeluargaan dan mekanisme adat belum tertata dengan baik, dengan kita terus bersuara untuk pemenuhan hak hak anak bisa di akomodir oleh semua pihak baik itu Pemerintah, agama, adat, perempuan pemuda, sekolah sekolah dan sebagainya bisa melihat isu perlindungan anak sebagai satu bentuk yang harus kita perjuangkan bersama,” katanya.

Baca Juga: Masih Ingat Pembunuhan dan Mutilasi di Mimika, Polda Papua Otopsi Potongan Jenazah

Senada dengan itu, dalam takshow, juga hadir Deputi Kelembagaan Dewan Adat Papua, Ferdinand Okoseray, menyampaikan, babwha semua pihak harus duduk bersama dan pemerintah harus ada program perlindungan terhadap anak.

"Karena belum ada suatu modul khusus untuk anak ini harus dibina berdasarkan budaya Papua, itu salah satu kesulitan kita dalam program pembinaan anak di Papua. Saya berharap agar kekerasan terhadap anak tidak menjadi program semata akan tetapi harus menjadi program serius karena nasib suatu bangsa ada di generasi sekarang ini generasi muda," kata Ferdinand Okoseray.

 

Sementara itu, Perwakilan Forum Anak Papua, Christiana Tuhumury mengatakan, dalam kegiatan sosialisasi forum anak sering melibatkan dewan adat

“Untuk anak anak yang ada di tanah Papua kalian mempunyai hak dimana kalian berada kalian harus tau kalian dicintai oleh orang orang yang ada disekitar kalian, jangan pernah meragukan sesuatu, maju terus untuk membela hak anak,” tandasnya mengakhiri pembicaraan.***

Editor: Septa Kulsumawulan

Sumber: LintasPapua.com

Tags

Terkini

Terpopuler