Inilah 4 Kabupaten di Papua yang Marak Aksi Teror dan Kekerasan oleh KKB

30 Mei 2021, 19:11 WIB
OPM Berharap Batalion Sepik Hadapi TNI, Papua Nugini Balik Badan : Jangan Libatkan Diri Melawan Indonesia /ANTARA

PORTAL PAPUA-Teror dan kekerasan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua rupanya tidak terjadi di semua wilayah atau kabupaten.

Hanya beberapa kabupaten tertentu saja yang marak akan teror dan kekerasan oleh KKB yang pada akhirnya menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.

Baca Juga: Diduga Teroris, Seorang Pengusaha Ikan beserta Istrinya yang Hamil di Merauke Dibekuk Polisi

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terdapat 4 kabupaten di Papua yang dianggap marak dengan aksi teror dan kekerasan oleh KKB.

Empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Nduga.

Hasil pemetaan tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian RI Komjen Gatot Eddy Pramono saat menggelar rapat dengan DPR RI pada Kamis, 27 Mei 2021 malam.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 10 Terduga Teroris di Merauke

"Dan telah dipetakan ada beberapa kelompok di setiap kabupaten ini," kata Gatot.

Selain menyebutkan keempat kabupaten yang marak aksi teror dan kekerasan oleh KKB, Gatot juga menuturkan terkait nama atau pimpinan KKB yang tersebar di empat kabupaten tersebut.

Gatot menjelaskan di Kabupaten Intan Jaya terdapat tiga kelompok KKB yang kerap melakukan kekerasan.

Baca Juga: Almarhum Briptu Stevanus M. Sanoi, Korban Penyerangan KKB, Dikenal sebagai Sosok yang Bermasyarakat

Kelompok itu yakni kelompok pimpinan Sabinus Waker, kelompok Undius Kogoya dan kelompok pimpinan Lewis Kogoya.

Sementara di Kabupaten Puncak, terdapat lima kelompok yang berdiam di wilayah ini, yakni kelompok pimpinan Goliath Tabuni, kelompok Lekagak Telenggen, kelompok Peni Murib, dan kelompok pimpinan Ando Waker.

"Sementara untuk di Mimika dan Nduga masing-masing satu kelompok yakni di Mimika kelompok pimpinan Joni Botak dan di Nduga kelompok pimpinan Egianus Kogoya," katanya.

Baca Juga: Terdeteksi Kapolsubsektor di Pegunungan Bintang Diserang KKB Pimpinan Lamek Alipki Taplo

Dalam kesempatan itu, Gatot juga mengatakan sepanjang 2021 polisi mencatat sedikitnya ada 26 kasus penyerangan, penembakan dan kontak senjata yang dilakukan KKB di empat kabupaten ini.

Dari 26 kejadian itu telah menyebabkan sejumlah orang meninggal dunia dan mengalami luka-luka.

"Korban meninggal ada 14 orang, termasuk di dalamnya Kabinda, dan juga satu anggota Polri, enam anggota TNI dan enam lagi dari masyarakat sipil," terangnya.

Baca Juga: Penyerangan Polsubsektor di Pegunungan Bintang Papua, 3 Senpi Dirampas dan 1 Polisi Tewas

Sementara yang mengalami luka terdapat 19 orang dengan rincian lima dari Polri, 13 orang TNI dan satu orang masyarakat sipil.

Untuk saat ini kata Gatot sebanyak 31 orang KKB telah ditindak. Dari 31 orang 22 orang di antaranya meninggal dunia.

"Delapan orang ditangkap, dan satu orang luka yang melarikam diri. Selain itu juga ada 24 KKB yang menyerahkan diri," jelasnya.

Saat ini Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah menentukan lokasi perang dengan TNI-Polri, yaitu di distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler