Cara Suku Bauzi Menangkap Buaya Hidup di Sungai Memberamo Hanya Bermodalkan Tali Laso

10 Maret 2021, 22:34 WIB
Ilustrasi buaya /Unsplash.com/Glen Carrie

PORTAL PAPUA-Sungai Mamberamo merupakan sungai terpanjang dan terlebar di Papua. Bagi Suku Bauzi, sungai itu adalah tempat favorit buat memancing buaya. 

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta, Kamis 11 Maret 2021, Ariel Ungkap Tak Sengaja Membunuh Dokter Ardi

Sungai Mamberamo dilihat dari jendela pesawat nampak berkelok-kelok, meliuk-liuk seperti ular yang sedang berjalan. Hal itu diungkapkan Hari Suroto, peneliti Balai Arkeologi Papua dan dosen arkeologi Universitas Cenderawasih.

Ia mengungkapkan, sungai ini menjadi sarana transportasi dan sumber kehidupan bagi suku Bauzi, yang bermukim di tepi sungai ini.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 11 Maret 2021, Semakin Tegang Nino Terus Mengancam Elsa Jika Berbohong

"Sungai Mamberamo menjadi habitat alami buaya. Suku Bauzi di Mamberamo Raya pun terkenal sebagai suku pemburu buaya dan ular," katanya.

Bagi mereka, lanjut Hari Suroto, daging buaya dan ular adalah makanan terbaik di dunia. Rasanya sangat lezat, lembut dan gurih. Daging buaya dan ular ini biasanya dimasak dengan cara dipanggang di atas perapian, kemudian dimakan bersama sagu, bakaran pisang atau sukun.

Baca Juga: Sinopsis Love Story, Kamis 11 Maret 2021, Acungkan Senjata ke Wilantara, Ken Tak Diakui Sebagai Anak

"Secara tradisional, dalam berburu buaya, pria Bauzi akan merajut dan menjalin tali yang terbuat dari serat pohon genemo yang terkenal kuat. Tali ini dibuat seperti tali laso," katanya.

Setelah tali siap, mereka lalu berperahu ke bagian sungai yang diperkirakan menjadi sarang buaya. Hal ini biasanya dilakukan pada siang hari, tepat matahari berada di atas kepala.

Pria Bauzi kemudian akan berenang di permukaan sungai. Sambil membawa beberapa utas tali, ia akan mencari bayangan seekor buaya di dasar sungai.

Baca Juga: Noken Akan Jadi Cinderamata PON XX 2021

Jika terlihat seekor buaya, maka dengan hati-hati, ia menyelam dan mendekati buaya dari belakang. Kemudian ia akan berenang ke arah kepala buaya untuk memastikan apakah matanya terbuka atau tertutup.

Jika mata buaya terbuka maka ia akan mundur secepatnya, berarti itu bahaya. Namun jika mata buaya tertutup, dengan secepat mungkin, ia akan melingkarkan seutas tali di moncong buaya dan tali lainnya di kedua kaki depan buaya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir 11 Maret 2021, Capricorn Kesulitan, Aquarius Harapan, Pisces Monoton

Kemudian ujung-ujung tali diserahkan ke pemburu lainnya yang sudah menunggu di tepi sungai. Beramai-ramai mereka akan menarik buaya itu ke darat dan membunuhnya.

Suku Bauzi memanfaatkan seluruh bagian buaya hasil buruan. Daging buayanya dimakan, kulitnya dijual dan giginya dipakai sebagai hiasan. (Hari Suroto)

 

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler